Misi Amerika di Turki melanjutkan pemrosesan aplikasi visa oleh warga Turki secara terbatas ''setelah Turki meyakinkan Amerika, tidak ada staf lokal yang akan ditahan atau ditangkap karena 'melakukan tugas,' ujar Kedutaan Besar Amerika hari Senin (6/11).
Bulan lalu, Amerika menghentikan sebagian besar layanan visa bagi warga Turki setelah pihak berwenang Turki menahan Metin Topuz, orang Turki yang menjadi karyawan konsulat Amerika di Istanbul, semakin membuat tegang hubungan Turki dan Amerika. Turki membalas dengan menghentikan layanan visa di Amerika bagi orang Amerika yang ingin bepergian ke Turki.
Pernyataan kedutaan Amerika mengatakan menerima "jaminan tingkat tinggi" dari Turki bahwa tidak ada lagi karyawan lokal yang diselidiki. Pemerintah Turki juga menjamin, staf lokal tidak akan ditahan atau ditangkap “karena melakukan tugasnya'' dan bahwa Amerika akan diberi informasi lebih dulu jika pejabat Turki kelak berniat menangkap staf lokal.
Kedutaan Besar Turki di Amerika mengunggah pernyataan singkat di Twitter, mengumumkan pihaknya juga melanjutkan layanan visa 'terbatas', kemudian mengeluarkan pernyataan kedua yang menyebutkan tidak ada jaminan yang diberikan kepada pejabat Amerika atas kasus hukum yang berlangsung. Pernyataan itu juga menegaskan, Topuz ditangkap “bukan karena melakukan tugas resmi tetapi karena tuduhan serius terhadapnya.”
Pengumuman itu dikeluarkan sehari sebelum Perdana Menteri Turki Binali Yildirim dijadwalkan melawat ke Amerika untuk bertemu Wakil Presiden Mike Pence untuk pembicaraan guna memperbaiki hubungan antara kedua sekutu NATO, termasuk tuntutan Turki untuk mengekstradisi ulama Turki yang tinggal di Amerika, Fethullah Gulen, yang dituding mendalangi kudeta yang gagal tahun lalu, dan dukungan Amerika bagi milisi Kurdi Suriah, yang oleh Turki dianggap teroris. [ka/jm]