AS Patuhi Larangan Rusia, PHK Staf Kedutaan Lokal

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Kementerian Luar Negeri di Kuwait City, Kuwait, 29 Juli 2021. (Foto: AP)

Amerika, Jumat (30/7), mengatakan telah memberhentikan hampir 200 staf lokal yang bekerja untuk misi diplomatiknya di Rusia menjelang tenggat waktu 1 Agustus yang ditetapkan oleh Kremlin untuk pemecatan mereka. Langkah tersebut adalah yang terbaru dari serangkaian tindakan yang diambil oleh kedua belah pihak yang telah membuat hubungan AS-Rusia tegang.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken menyesalkan PHK itu sebagai hal yang diharapkan bisa dicegah AS, meskipun hubungan antara Moskow dan Washington memburuk dan menunjukkan sedikit tanda-tanda perbaikan.

"Langkah-langkah yang tidak menguntungkan ini akan sangat berdampak pada misi operasi Amerika di Rusia, berpotensi termasuk pada keselamatan personel serta kemampuan kita untuk terlibat dalam diplomasi dengan pemerintah Rusia," kata Blinken dalam sebuah pernyataan.

"Meskipun kita menyesali tindakan pemerintah Rusia yang memaksa pengurangan layanan dan operasi kita, Amerika akan menindaklanjuti komitmennya sambil terus mengupayakan hubungan yang bisa diprediksi dan stabil dengan Rusia," katanya.

BACA JUGA: Biden Tuduh Rusia Hendak Kacaukan Pemilu AS 2022 

Kementerian Luar Negeri Rusia bungkam mengenai masalah ini, dan Kedutaan Besar Rusia di Washington belum menanggapi permintaan untuk berkomentar.

Rusia awal tahun ini mengumumkan larangan terhadap hampir semua staf non-Amerika di kedutaan besar di Moskow dan konsulat di Yekaterinburg dan Vladivostok. Larangan itu keluar sebagai tanggapan atas pengusiran diplomat Rusia oleh AS dan saling ancam menutup sejumlah fasilitas diplomatik di masing-masing negara.

Pengusiran dan penutupan itu terjadi berkaitan dengan sanksi AS atas campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden AS 2020, peracunan mantan mata-mata Rusia di Inggris, dan penangkapan tokoh oposisi Alexei Navalny dan tindakan keras terhadap para pendukungnya, serta keterlibatan dalam peretasan SolarWind dari kantor-kantor federal AS. Semua aktivitas itu dibantah Rusia.

Setelah pengumuman larangan tersebut, kedutaan AS menangguhkan layanan konsuler rutin dan sejak Mei hanya memproses visa imigran dalam kasus darurat.

Penangguhan layanan konsuler juga membuat pengusaha Rusia, pertukaran pelajar, dan para pasangan terombang-ambing karena mereka tidak lagi bisa memperoleh visa AS di Rusia.

BACA JUGA: Pemimpin Oposisi Belarus Desak AS untuk Tekan Presiden Lukashenko

Namun, AS secara hati-hati menyampaikan optimis bahwa keputusan Rusia mungkin akan dibatalkan pada pertemuan bulan lalu antara Presiden Joe Biden dan Vladimir Putin di Jenewa. Tetapi harapan itu pudar meskipun kedua belah pihak melanjutkan pembicaraan pengendalian senjata strategis minggu ini.

Jadi pengumuman hari Jumat telah menentukan nasib pekerjaan 182 staf lokal yang dipekerjakan sebagai staf kantor dan administrasi, pengemudi dan kontraktor di fasilitas AS. Hanya penjaga keamanan yang bekerja di luar gerbang kompleks yang dibebaskan dari larangan tersebut.

"Amerika sangat berterima kasih atas dedikasi dan komitmen tak kenal lelah dari staf dan kontraktor lokal pada misi AS di Rusia," kata Blinken. “Kita berterima kasih atas kontribusi mereka pada keseluruhan operasi dan pekerjaan mereka untuk meningkatkan hubungan antara kedua negara. Dedikasi, keahlian, dan persahabatan mereka telah menjadi andalan Misi Rusia selama beberapa dekade.”

"Kita menghargai hubungan mendalam kita dengan orang-orang Rusia," tambah Blinken. "Hubungan antar warga kita adalah landasan hubungan bilateral kita". [my/pp]