Pejabat itu dipecat karena memasang ratusan komentar di Twitter tentang kebijakan-kebijakan luar negeri Amerika yang sangat penting.
Gedung Putih telah memecat seorang penasehat keamanan nasional yang secara anonim memasang ratusan komentar di Twitter tentang kebijakan-kebijakan luar negeri Amerika yang sangat penting dan terhadap pembantu-pembantu utama Presiden Barack Obama.
Jofi Joseph yang berusia 40 tahun, dibebastugaskan pekan lalu setelah tim penyelidik menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mengidentifikasi orang yang menyampaikan komentar-komentar dengan nama palsu @natsecwonk.
Ia pernah menjadi Direktur Non-Proliferasi Nuklir di Dewan Keamanan Nasional dan baru-baru ini terlibat dalam beberapa perundingan tentang program senjata nuklir Iran.
Dalam pernyataan kepada situs berita “Politico”, Jofi Joseph mengaku bertanggungjawab atas tweets yang dipasangnya selama dua tahun terakhir dan mohon maaf kepada “setiap orang yang dihinanya”.
Jofi Joseph mengatakan ia sebenarnya bermaksud menjadikan komentarnya sebagai parodi kehidupan yang sangat dipolitisir di Washington, tetapi kemudian berkembang menjadi “serangkaian komentar yang kejam dan tidak pantas”.
Jofi Joseph menyerang banyak pejabat di lingkungan keamanan nasional Amerika, mengecam Menteri Luar Negeri John Kerry dan pendahulunya – Hillary Clinton – serta penasehat Gedung Putih Ben Rhodes. Ia mempertanyakan alasan resmi bagaimana empat diplomat Amerika terbunuh di Benghazi Libya tahun 2012.
Joseph juga menyerang para pejabat Amerika dari faksi Republik – termasuk Sarah Palin, kandidat wakil presiden Partai Republik tahun 2008.
Jofi Joseph yang berusia 40 tahun, dibebastugaskan pekan lalu setelah tim penyelidik menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mengidentifikasi orang yang menyampaikan komentar-komentar dengan nama palsu @natsecwonk.
Ia pernah menjadi Direktur Non-Proliferasi Nuklir di Dewan Keamanan Nasional dan baru-baru ini terlibat dalam beberapa perundingan tentang program senjata nuklir Iran.
Dalam pernyataan kepada situs berita “Politico”, Jofi Joseph mengaku bertanggungjawab atas tweets yang dipasangnya selama dua tahun terakhir dan mohon maaf kepada “setiap orang yang dihinanya”.
Jofi Joseph mengatakan ia sebenarnya bermaksud menjadikan komentarnya sebagai parodi kehidupan yang sangat dipolitisir di Washington, tetapi kemudian berkembang menjadi “serangkaian komentar yang kejam dan tidak pantas”.
Jofi Joseph menyerang banyak pejabat di lingkungan keamanan nasional Amerika, mengecam Menteri Luar Negeri John Kerry dan pendahulunya – Hillary Clinton – serta penasehat Gedung Putih Ben Rhodes. Ia mempertanyakan alasan resmi bagaimana empat diplomat Amerika terbunuh di Benghazi Libya tahun 2012.
Joseph juga menyerang para pejabat Amerika dari faksi Republik – termasuk Sarah Palin, kandidat wakil presiden Partai Republik tahun 2008.