AS Percepat Upaya Penggunaan Tes Cepat Virus Corona

Perawat Theresa Malijan melakukan uji cepat virus corona (COVID-19) kepada seorang warga di lokasi layanan tes lantatur (drive-through) di bagian rawat jalan Pusat Kesehatan Northwest, di Universitas Washington, Seattle, 18 Maret 2020. (Foto: Reuters)

Badan Pangan dan Obat-obatan AS (Food and Drugs Administration/FDA) AS mempercepat pemberian izin kepada Cepheid, perusahaan AS yang membuat tes cepat (rapid test) virus corona.

Tes itu, yang mengeluarkan hasil dalam 45 menit, pada awalnya hanya akan tersedia bagi rumah sakit dan ruang gawat darurat, kemudian ke "tempat perawatan pasien" seperti kantor dokter.

Perusahaan itu berencana mulai menjual tes tersebut pada akhir Maret. Jutaan warga AS diperintahkan untuk tidak keluar rumah oleh pemerintah negara bagian dan lokal, Sabtu (21/3), Mereka hanya keluar untuk keperluan penting, termasuk ke apotek, supermarket, pom bensin, dan untuk berolahraga sendirian.

BACA JUGA: New York akan Tes Obat Malaria untuk Lawan COVID-19

California, New York dan New Jersey memerintahkan para warganya untuk tetap di rumah untuk membantu menghentikan penyebaran COVID-19, penyakit yang mengklaim lebih banyak korban setiap hari. Penduduk Illinois juga mulai menjalani pembatasan ini pada Sabtu (21/3), dan para pejabat di Connecticut dan Oregon telah mengisyaratkan akan memberlakukan pembatasan serupa.

Dengan lebih dari 22.000 kasus positif di AS, sedikitnya 20 persen dari populasi AS akan berada di bawah perintah untuk tidak keluar rumah pada akhir pekan, persentase yang diperkirakan akan terus bertambah karena lebih banyak negara bagian yang memberlakukannya. [vm/ft]