Para pejabat Amerika Serikat dan Eropa memperingatkan terkait kemungkinan perang di Gaza meluas, dengan kemungkinan sebuah serangan Israel di Lebanon terhadap kelompok militant Hizbullah yang didukung Iran.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell mengatakan kepada para jurnalis pada Senin di Luksemburg, bahwa risiko perang meluas semakin membesar dari hari ke hari.
“Saya pikir bahwa, sedihnya, kita berada di ambang perang yang semakin meluas,” kata Borrell.
Dia juga mengatakan sebuah gencatan senjata di Gaza sangat dibutuhkan untuk memfasilitasi aliran bantuan kemanusiaan, dengan mengatakan “pengiriman bantuan kemanusiaaan di dalam wilayah Gaza menjadi tidak mungkin”.
Komentar Borrell disampaikan beberapa jam setelah pejabat tinggi militer AS memperingatkan, sebuah serangan Israel di Lebanon akan meningkatkan risiko perluasan konflik yang akan membuat Iran membantu Hizbullah.
Israel telah bertempur dengan Hamas yang didukung Iran dalam serangan mereka di Jalur Gaza selama beberapa bulan, sekaligus juga terlibat dalam pertempuran harian dengan Hizbullah di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon.
Jenderal Angkatan Udara CW Brown, ketua dari Kepala Staf Gabungan, mengatakan kepara para jurnalis bahwa Iran akan “lebih cenderung memberikan dukungan lebih besar bagi Hizbullah,” dengan memaparkan bahwa kelompok militan ini memiliki lebih banyak sumber daya dibanding Hamas.
Perang di Gaza, dan risiko meluasnya konflik, akan menjadi fokus dalam pembicaraan pada Senin di Washington, ketika Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken dan Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin.
“Kami bersiap untuk tindakan apapun yang mungkin dibutuhkan di Gaza, Lebanon, dan di kawasan lain,” kata Gallant dalam sebuah pernyataan. [ns/ab]