Amerika Serikat bermaksud melancarkan lebih banyak serangan terhadap kelompok-kelompok yang didukung Iran di Timur Tengah, penasihat keamanan Gedung Putih, Jake Sullivan, menyatakan itu pada Minggu (4/2). Langkah ini diambil setelah AS menyerang faksi-faksi sekutu Iran di Irak, Suriah dan Yaman dalam dua hari terakhir.
“Ini adalah awal dari respons kami. Akan ada lebih banyak tindakan diambil. Sebagian tindakan itu bisa tampak. Sebagian yang lain mungkin tidak bisa, tetapi yang jelas akan ada lebih banyak tindakan diambil untuk merespons kematian tragis tiga anggota militer AS yang pemberani. Dan kita tidak bisa mengesampingkan bahwa akan ada serangan lebih lanjut dari milisi yang didukung Iran di Irak, Suriah atau dari kelompok Houthi,” ujar Sullivan.
“Kita harus jernih melihat itu. Presiden, dalam pengamatan yang jernih terkait persoalan ini, telah memerintahkan komandan-komandan militer bahwa mereka harus dipersiapkan untuk merespons serangan lebih lanjut juga,” tambahnya.
BACA JUGA: Hamas Sebut Serangan AS di Irak dan Suriah Bagai 'Menuang Minyak ke Dalam Api'AS dan Inggris telah melancarkan serangan terhadap 36 target dari kelompok Houthi di Yaman, sehari setelah militer AS menyerang kelompok-kelompok yang didukung Iran di Irak dan Suriah, sebagai pembalasan atas serangan mematikan terhadap tentara AS di Yordania.
“Saya hanya ingin mengatakan dari sudut pandang Teheran, jika mereka memilih untuk merespons langsung ke AS, mereka akan menerima respons yang cepat dan kuat dari kami,” tambah Sullivan.
Serangan-serangan itu merupakan pukulan terbaru dalam konflik yang telah merembet di wilayah Timur Tengah sejak 7 Oktober, ketika kelompok Hamas, militan Palestina yang didukung Iran, menyerang Israel dari Jalur Gaza dan memicu perang. (ns/ka)