Pemerintah Amerika mendesak warganya keluar dari Burundi, yang dilanda bentrokan mematikan antara militer dan polisi.
Departemen Luar Negeri Amerika telah memerintahkan pejabat-pejabat yang tidak penting dan keluarga mereka keluar dari negara itu, sementara kekerasan politik merebak setelah hasil Pemilu yang disengketakan dan upaya kudeta Mei lalu.
Dalam peringatan perjalanan, Departemen Luar Negeri mengatakan, Kedutaan besar Amerika hanya bisa menyediakan layanan darurat terbatas bagi warga Amerika di Burundi.
Hari Jumat (11/12), lebih dari 80 orang tewas ketika penyerang bersenjata menyerbu fasilitas-fasilitas militer di Bujumbura, ibukota Burundi. Jurubicara militer mengatakan, korban yang tewas termasuk delapan petugas keamanan dan sebagian penyerang. [ka/ii]