AS Pertimbangkan Persingkat Isolasi Covid-19 Setelah Terpapar

Seorang karyawan perawatan kesehatan terlihatdi lokasi pengujian Covid-19, Rabu, 18 November 2020, di Miami. (Foto: AP/Lynne)

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) sedang mempertimbangkan untuk mengurangi masa karantina mandiri yang direkomendasikan bagi mereka yang mungkin telah terpapar orang lain yang terjangkit Covid-19.

Pedoman yang berlaku sekarang ini merekomendasikan orang-orang untuk mengisolasi diri selama 14 hari dalam situasi tersebut. Namun, seorang pejabat pada hari Selasa (24/11) mengatakan, periode itu dapat dipersingkat dalam waktu yang tidak dirinci apabila orang yang bersangkutan dites negatif Covid-19 selama masa isolasi itu.

Pemerintah AS juga sedang menyusun rencana untuk mendistribusikan dengan cepat vaksin virus corona putaran pertama, apabila vaksin-vaksin itu mendapat izin dari regulator.

Jenderal Gustave Perna, pemimpin operasi pemerintah Operasi Warp Speed, memberitahu wartawan, Selasa (24/11), bahwa 40 juta dosis vaksin buatan dua perusahaan farmasi akan tersedia pada akhir Desember.

BACA JUGA: Biden akan Bahas “Pengorbanan Bersama” Sementara Covid-19 Membayangi Liburan Thanksgiving

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) dijadwalkan memutuskan pada 10 Desember mengenai apakah akan memberi izin penggunaan darurat bagi vaksin buatan Pfizer, sementara Moderna diperkirakan akan segera mengajukan izin tersebut. Kedua perusahaan itu telah merilis hasil pendahuluan dari uji coba yang menunjukkan vaksin mereka tampaknya akan efektif.

Pemerintah memberitahu negara bagian-negara bagian dan teritori pekan lalu mengenai berapa dosis vaksin yang akan dialokasikan untuk mereka pada putaran awal. Pemerintah juga berencana mengeluarkan rekomendasi lebih jauh seperti siapa yang harus diprioritaskan untuk menerima vaksin itu terlebih dulu. Para pekerja layanan kesehatan diperkirakan akan menjadi fokus vaksin putaran pertama. Para pejabat telah menyatakan kemungkinan vaksin itu akan tersedia bagi siapapun di Amerika Serikat pada bulan April.

Amerika menjadi pemimpin di dunia dalam jumlah kasus terkonfirmasi dan menghadapi lonjakan kasus selama satu bulan ini. Rata-rata lebih dari 170 ribu kasus baru dilaporkan setiap hari sepanjang pekan lalu, selain 1.500 kematian setiap hari. Jumlah pasien rawat inap karena Covid-19 juga kini mencapai rekor tertingginya.

CDC dan para pejabat di banyak negara bagian telah mendesak orang-orang untuk tidak bepergian guna merayakan liburan Thanksgiving pada hari Kamis (26/11) atau mengadakan pertemuan besar bersama keluarga karena khawatir akan memperburuk lonjakan kasusnya.

BACA JUGA: Kasus Covid-19 Melonjak, PM Kanada Serukan Warga Tinggal di Rumah

Kanada merayakan libur Thanksgiving pada awal Oktober dan sejak itu mengalami peningkatan jumlah kasus harian yang berlipat dua.

Provinsi Alberta di Kanada pada hari Selasa (24/11) mengumumkan larangan pertemuan sosial, batas jumlah orang yang dapat berada di dalam toko-toko ritel dan menghentikan kelas bagi sejumlah pelajar.

“Langkah-langkah ini keras tetapi diperlukan,” kata pemimpin negara bagian itu Jason Kenney. Ia menambahkan bahwa pertemuan sosial merupakan penyebar terbesar virus corona. “Langkah ini diperlukan untuk mencegah sistem layanan kesehatan kita kewalahan.”

Di Jepang, pemerintah mengurangi kampanyenya untuk mendorong pariwisata setelah lonjakan kasus yang dimulai di sana bulan ini. Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura mengatakan perjalanan ke kota Sapporo dan Osaka akan dikecualikan untuk sementara waktu.

“Meskipun kami telah berusaha menyeimbangkan revitalisasi ekonomi serta penanggulangan virus, kami telah mengambil keputusan ini atas permintaan gubernur setempat,” kata Nishimura kepada wartawan.

BACA JUGA: Distribusi Vaksin Covid-19 Bisa Tunda Kiriman Belanja Natal Online

Sebagian negara Eropa berencana melonggarkan pembatasan menjelang liburan Natal bulan depan. Presiden Perancis Emmanuel Macron, Selasa (24/11), mengumumkan bahwa mulai hari Minggu (29/11), sebagian toko dapat dibuka kembali dan perintah nasional untuk tinggal di rumah guna menghentikan gelombang ke-dua penyebaran wabah akan dicabut pada 15 Desember.

“Kita akan dapat bepergian tanpa izin, termasuk antardaerah, dan merayakan Natal bersama keluarga kita,” kata Macron. [uh/ab]