Pendapatan Keuntungan minyak Rusia kemungkinan telah meningkat meskipun volume ekspor minyak mentah lebih rendah. Untuk itu, Amerika Serikat (AS) dan sekutunya harus menemukan cara untuk mengurangi pendapatan minyak Moskow, di mana salah satu kemungkinan yang dapat ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan membatasi harga, kata Wakil Menteri Keuangan AS Wally Adeyemo pada Selasa (14/6).
Adeyemo mengatakan kepada subkomite alokasi Senat AS bahwa harga minyak yang lebih tinggi telah mengimbangi volume produksi dan ekspor yang lebih rendah sejak Rusia menginvasi Ukraina pada akhir Februari.
AS sedang berdiskusi dengan sekutunya dari negara-negara Eropa dan Asia tentang cara untuk mengenakan batasan pada harga yang dibayarkan untuk minyak mentah Rusia untuk membatasi keuntungannya dari harga minyak mentah yang lebih tinggi, kata Adeyemo.
Pegawai SPBU BP memeriksa tangki bahan bakar di kota Chekhov di luar Moskow, 9 Maret 2022. (Foto: AFP)
Namun dia menolak untuk memberikan rincian tentang status pembicaraan itu, dengan mengatakan bahwa informasi tersebut akan disediakan untuk pengarahan rahasia bagi para senator.
"Jadi tujuannya adalah untuk memastikan bahwa Anda mengurangi harga yang bisa mereka peroleh dari menjual minyak mentah mereka ke depan," kata Adeyemo, menambahkan bahwa jika tidak, Rusia diuntungkan langsung dari harga yang lebih tinggi yang disebabkan oleh agresinya sendiri di Ukraina.
AS telah melarang impor komoditas energi Rusia, tetapi Uni Eropa, yang sangat bergantung pada Rusia, sedang berupaya untuk memboikot secara bertahap mulai akhir 2022.
BACA JUGA: India, China: Pasar Baru untuk Minyak Rusia yang Sepi Pembeli
Ditanya mengapa Washington tidak memberlakukan embargo perdagangan penuh terhadap Rusia, Adeyemo mengatakan langkah seperti itu hanya akan "berdampak kecil pada ekonomi Rusia," mengingat terbatasnya jumlah perdagangan antara kedua negara.
Adeyemo tidak memberikan indikasi langkah yang lebih luas menuju sanksi sekunder terhadap negara dan perusahaan yang terus melakukan bisnis dengan Rusia. Namun dia mengatakan ada beberapa tindakan yang diambil terhadap perusahaan individu, termasuk yang melayani kapal pesiar untuk oligarki Rusia di bawah sanksi.
BACA JUGA: Uni Eropa Sepakat Larang 90 Persen Impor Minyak Rusia
Departemen Keuangan bekerja untuk menyebarkan pemahaman yang lebih besar tentang konsekuensi pelanggaran sanksi di antara perusahaan non-keuangan. Lembaga keuangan memiliki banyak pengalaman mematuhi sanksi dan memahami ruang lingkup mereka, tetapi perusahaan di layanan lain dan real estat tidak, katanya.
Adeyemo juga mengatakan dia ingin bekerja dengan Kongres untuk memperoleh lebih banyak otoritas pengatur atas pasar dan pertukaran mata uang kripto untuk memastikan bahwa aset digital tidak digunakan untuk menghindari sanksi.
“Saya ragu bahwa itu akan menjadi mata uang utama tetapi saya pikir itu akan digunakan oleh semua jenis aktor, termasuk beberapa orang yang ingin memindahkan uang secara ilegal,” kata Adeyemo tentang mata uang kripto. [ah/rs]