Komisi Komunikasi Federal (FCC) dan Komisi Perdagangan Federal (FTC) telah meminta operator dan produsen ponsel untuk menjelaskan bagaimana mereka merilis pembaruan keamanan di tengah kekhawatiran yang meningkat mengenai kerentanan keamanan, menurut badan-badan pemerintah AS tersebut hari Senin (9/5).
Badan-badan itu telah menulis kepada, antara lain Apple Inc, AT&T Inc dan Alphabet Inc, untuk "memahami lebih baik dan pada akhirnya memperbaiki keamanan perangkat seluler,” ujar FCC.
FCC mengirim surat kepada enam operator ponsel mengenai isu-isu keamanan, sementara FTC memerintahkan delapan produsen peralatan seluler termasuk BlackBerry Ltd, Microsoft Corp, LG Electronics USA Inc dan Samsung Electronics America Inc untuk mengungkapkan “faktor-faktor yang mereka pertimbangkan dalam memutuskan apakah akan memperbaiki kerentanan perangkat seluler tertentu.”
FTC juga mencari “data rinci mengenai alat-alat seluler tertentu yang dijual kepada konsumen sejak Agustus 2013” dan “kerentanan yang berdampak pada alat-alat itu, dan apakah perusahaan tersebut memperbaiki kerentanan semacam itu.”
Badan-badan tersebut juga menyelidiki bagaimana operator dan produsen seluler menangani pembaruan keamanan untuk perangkat seluler karena konsumen dan sektor bisnis melakukan semakin banyak aktivitas sehari-hari lewat perangkat seluler mereka, dan pertanyaan-pertanyaan baru muncul mengenai keamanan alat-alat komunikasi seluler.
FCC mengatakan telah mengirim surat kepada operator-operator seluler termasuk AT&T, Verizon Communications Inc, Sprint Corp, U.S. Cellular Corp, Tracfone Wireless, yang dimiliki oleh America Movil SAB, dan T-Mobile US, yang dimiliki Deutsche Telekom, "menanyakan tentang proses pengkajian dan perilisan pembaruan keamanan untuk perangkat seluler mereka.”
Perusahaan-perusahaan itu harus merespon dalam 45 hari.
Ada lebih dari 355 juta perangkat nirkabel seluler yang digunakan di AS tahun 2014, menurut FCC dalam laporan bulan Desember. Badan itu mengatakan jumlah tersebut telah meningkat menjadi 382 juta pada pertengahan 2015.
FCC mengatakan kerentanan yang disebut “Stagefright" dalam sistem operasi Android dapat berimbas kepada hampir 1 miliar perangkat Android secara global. Reuters melaporkan bulan Agustus bahwa Google dan Samsung berencana mengeluarkan perbaikan keamanan bulanan untuk ponsel-ponsel Android.
Perubahan tersebut muncul setelah peneliti keamanan Joshua Drake menemukan kerentanan yang dapat memungkinkan penyerang mengirim pesan multimedia khusus kepada sebuah ponsel Android dan mengakses konten sensitif bahkan jika pesan itu tidak dibuka. [hd/dw]