Amerika Serikat, Senin (20/9), meminta presiden dan perdana menteri Somalia agar menyelesaikan "perselisihan" mereka supaya tidak semakin menunda proses pemilu di negara itu. Pemilihan presiden negara di Afrika itu dijadwalkan pada 10 Oktober.
"Kerja sama di antara para pemimpin Somalia - terutama Presiden Farmaajo dan Perdana Menteri Roble - sangat penting untuk memastikan negara itu dengan cepat menyelesaikan proses pemilihan yang sedang berlangsung," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Ned Price dalam pernyataan. "Perselisihan antara Presiden Farmaajo dan Perdana Menteri Roble berisiko memperumit proses ini dan perlu diselesaikan segera dan secara damai."
Persaingan antara Presiden Mohamed Abdullahi Mohamed, yang dikenal sebagai Farmaajo, dan Perdana Menteri Mohamed Hussein Roble telah menimbulkan kekhawatiran akan stabilitas negara itu. Perselisihan yang berlangsung lama itu meningkat pekan ini ketika Farmaajo menangguhkan kewenangan eksekutif Roble, langkah yang ditolak perdana menteri dan menyebutnya melanggar hukum.
Somalia akan memilih seorang presiden pada 10 Oktober, tetapi pertengkaran para pemimpin mengancam akan membahayakan pemilu itu yang berulang kali tertunda dan mengalihkan perhatian dari upaya menghadapi pemberontakan Islamis yang sudah berlangsung lama. [ka/ps]