Jurubicara Gedung Putih Jay Carney hari Senin mengatakan para pemimpin Israel harus menahan diri dan menkaji ulang rencana permukiman di Yerusalem dan Tepi Barat.
Pemerintahan Presiden Barack Obama bergabung dengan negara-negara Uni Eropa guna menekan Israel agar membatalkan rencana membangun ribuan rumah di kawasan pendudukan di Yerusalem Timur dan Tepi Barat – yang diklaim Palestina sebagai bagian dari negara mereka di masa depan.
Jurubicara Gedung Putih Jay Carney hari Senin mengatakan para pemimpin Israel hendaknya menahan diri dan mempertimbangkan kembali rencana perumahan yang diumumkan pekan lalu sebagai tindak balasan karena Penguasa Palestina memperoleh peningkatan status di PBB menjadi negara peninjau yang bukan anggota. Carney mengatakan tindakan sepihak Israel itu kontra-produktif dan membuatnya lebih sulit untuk melanjutkan perundingan langsung untuk mencapai solusi dua-negara untuk konflik Israel-Palestina.
Sementara itu, jurubicara Departemen Luar Negeri Amerika Mark Toner mengecam keputusan Israel memulai perencanaan pembangunan satu daerah tandus yang disebutnya E-1, dekat Yerusalem Timur. Toner mengatakan setiap pembangunan di zona itu akan sangat merusak upaya perdamaian.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak kecaman itu. Kantornya mengeluarkan pernyataan hari Senin yang mengatakan Israel akan terus membela kepentingannya, meskipun harus menghadapi tekanan internasional dan menegaskan tidak akan ada perubahan dalam keputusan yang telah diambil.
Inggris, Perancis, Swedia, Spanyol dan Denmark memanggil duta besar Israel untuk negara mereka hari Senin untuk mengungkapkan penolakan terhadap keputusan Israel membangun sebuah lahan yang disengketakan dekat Yerusalem Timur.
Presiden Perancis Francois Hollande menyebut rencana pemukiman Israel itu bertentangan dengan upaya perdamaian dengan Palestina, tetapi mengatakan Perancis belum siap memberlakukan sanksi atas negara Yahudi itu.
Jurubicara Gedung Putih Jay Carney hari Senin mengatakan para pemimpin Israel hendaknya menahan diri dan mempertimbangkan kembali rencana perumahan yang diumumkan pekan lalu sebagai tindak balasan karena Penguasa Palestina memperoleh peningkatan status di PBB menjadi negara peninjau yang bukan anggota. Carney mengatakan tindakan sepihak Israel itu kontra-produktif dan membuatnya lebih sulit untuk melanjutkan perundingan langsung untuk mencapai solusi dua-negara untuk konflik Israel-Palestina.
Sementara itu, jurubicara Departemen Luar Negeri Amerika Mark Toner mengecam keputusan Israel memulai perencanaan pembangunan satu daerah tandus yang disebutnya E-1, dekat Yerusalem Timur. Toner mengatakan setiap pembangunan di zona itu akan sangat merusak upaya perdamaian.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak kecaman itu. Kantornya mengeluarkan pernyataan hari Senin yang mengatakan Israel akan terus membela kepentingannya, meskipun harus menghadapi tekanan internasional dan menegaskan tidak akan ada perubahan dalam keputusan yang telah diambil.
Inggris, Perancis, Swedia, Spanyol dan Denmark memanggil duta besar Israel untuk negara mereka hari Senin untuk mengungkapkan penolakan terhadap keputusan Israel membangun sebuah lahan yang disengketakan dekat Yerusalem Timur.
Presiden Perancis Francois Hollande menyebut rencana pemukiman Israel itu bertentangan dengan upaya perdamaian dengan Palestina, tetapi mengatakan Perancis belum siap memberlakukan sanksi atas negara Yahudi itu.