Amerika Serikat (AS) menegaskan komitmennya bagi kedaulatan dan integritas teritori Ukraina, Selasa (6/4), tetapi tidak secara terbuka mendukung seruan Kyiv bagi jalur dipercepat menuju keanggotaan negara itu dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO).
“Kami sudah lama membahas aspirasi itu dengan Ukraina,” kata juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki, ketika ditanya tentang usaha terbaru Ukraina untuk bergabung dengan aliansi militer Barat itu.
“Kami adalah pendukung kuat mereka,” imbuh Psaki. “Namun, itu adalah keputusan yang harus dibuat NATO.”
Ukraina, AS dan sekutu Barat lain, telah menyatakan semakin prihatin atas gerakan pasukan Rusia belakangan ini di sepanjang perbatasan Ukraina. Sebagian kalangan menilainya sebagai usaha mengintimidasi Kyiv.
Dalam percakapan telepon sebelumnya, Selasa (6/4), dengan Sekjen NATO Jens Stoltenberg dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mendesak aliansi itu mengirim pesan kepada Moskow dengan mengizinkan Ukraina bergabung dengan NATO.
“Sekadar reformasi tidak akan menghentikan Rusia,” cuit Zelenskiy menyusul pembicaraan telepon dengan Stoltenberg.
“@NATO adalah satu-satunya cara untuk mengakhiri perang di #Donbas,” katanya, mengacu pada kawasan di Ukraina timur, yang sebagian dikuasai separatis dukungan Rusia.
“Rencana Tindakan Keanggotaan MAP Ukraina merupakan sinyal nyata untuk Rusia,” imbuh Zelenskiy.
Pejabat pertahanan Amerika, Selasa (6/4), menolak mengomentari permintaan Ukraina agar diterima sebagai anggota NATO, namun menyatakan prihatin atas tindakan Rusia. [jm/ka]