AS Tak Minta India Kurangi Pembelian Minyak Rusia

Sebuah kapal tanker minyak, anak perusahaan Transneft PJSC, di Novorossiysk, Rusia (foto: dok). AS tidak meminta India untuk mengurangi impor minyak dari Rusia.

Amerika Serikat tidak meminta India untuk mengurangi impor minyak dari Rusia. Alasannya, adalah karena tujuan dari sanksi dan pembatasan harga 60 dolar AS per barel oleh G7, adalah untuk menciptakan pasokan minyak global yang stabil, dan di sisi lain mampu memukul pendapatan Rusia dari bisnis ini. Seorang pejabat Departemen Keuangan Amerika Serikat menyatakan itu pada Kamis (4/4).

India telah muncul sebagai salah satu pembeli utama minyak Rusia yang diangkut melalui laut, sejak negara-negara Barat memberlakukan berbagai sanksi dan menghentikan pembelian sebagai respon terhadap invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.

“Apa yang ingin dicapai melalui pembatasan harga adalah mengubah insentif ekonomi bagi pasar minyak Rusia secara umum, untuk memaksa Rusia menjual minyak mereka lebih murah, tidak memandang siapa yang membeli itu,” kata Eric Van Nostrand, asisten menteri untuk kebijakan ekonomi, Departemen Keuangan AS di New Delhi.

Sanksi-sanksi tersebut bertujuan untuk membatasi pilihan-pilihan yang tersedia bagi Rusia menjadi tiga: menjual minyak mereka di bawah batas harga, menawarkan potongan lebih besar kepada para pembeli jika mereka menghindari layanan Barat, atau menutup sumur minyaknya, tambah Nostrand.

BACA JUGA: Rusia Lancarkan Serangan Udara Terbesar Terhadap Infrastruktur Energi Ukraina

Pembatasan harga minyak oleh negara-negara kaya dalam Kelompok Tujuh (G7), Uni Eropa dan Australia melarang penggunaan layanan pelayaran Barat seperti asuransi, memberi menadai pengiriman itu ketika kapal tanker membawa minyak Rusia dengan harga 60 dolar AS per barel atau di atasnya.

Anna Morris, penjabat asisten menteri untuk pendanaan teror di Departemen Keuangan AS mengatakan bahwa negara-negara G7 memiliki pilihan untuk meninjau batas harga tergantung pada kondisi pasar atau faktor-faktor lain.

Ditanya tentang penjualan ke negara-negara Barat untuk produk-produk olahan yang diproduksi dari minyak Rusia, Morris mengatakan bahwa hal itu tidak merupakan pelanggaran atas sanksi.

“Ketika minyak Rusia diolah, dari sudut pandang teknis itu bukan lagi minyak Rusia. Jika itu diolah di satu negara dan kemudian dikirim ke negara lain, dari sudut pandang sanksi itu adalah impor dari negara di mana pembelian dilakukan, itu bukan sebuah impor dari Rusia,” kata dia.

Sebagai bagian dari mekanisme sanksi yang luas terhadap perdagangan minyak Rusia, AS pada Februari menerapkan sanksi-sanksi terhadap perusahaan pelayaran milik pemerintah Rusia, Sovcomflot (SCF) dan 14 tanker minyak mentah yang terlibat dalam pengiriman minyak Rusia.

Para pejabat AS berada di India dalam pertemuan pekan ini bersama para pejabat pemerintah dan pemimpin bisnis, untuk mendiskusikan kerja sama anti pencucian uang, melawan pendanaan terorisme dan penerapan dari pembatasan harga tersebut. [ns/jm]