AS Gandakan Hadiah bagi Informasi tentang Pemimpin ISIS jadi $25 Juta

Pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Bagdadi (foto: dok).

Amerika telah meningkatkan lebih dari dua kali lipat menjadi 25 juta dolar hadiah untuk informasi yang dapat mengarah pada penangkapan pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Bagdadi.

Hadiah bagi Keadilan, program Departemen Luar Negeri Amerika mengumumkan peningkatan hadiah itu Jumat dari 10 juta dolar, dengan mengatakan, ancaman oleh Baghdadi telah meningkat secara signifikan dalam tahun-tahun belakangan ini.

Hadiah itu akan diberikan kepada siapapun yang dapat memberikan ínformasi yang menjurus kepada "tempat, penangkapan atau pengadilan” terhadap tokoh militan itu.

Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan, “Di bawah al-Baghdadi, ISIS bertanggung-jawab atas kematian ribuan warga sipil di Timur Tengah, termasuk pembunuhan brutal sejumlah sandera sipil dari Jepang, Inggris, dan Amerika,”

Dikatakan, ISIS juga telah “memungkinkan atau mengarahkan serangan-serangan teroris sampai di luar batas- batas kekhalifahan yang dinyatakannya sendiri.”

Baghdadi menyatakan diri sebagai pemimpin kalifah Muslim dua tahun lalu. Dia biasanya bersikap tidak menonjolkan diri, tetapi bulan lalu dia mengumumkan pesan audio yang mendesak para pendukungnya agar mempertahankan kota Mosul di Irak, yang dikuasai ISIS.

Tempat keberadaan Baghdadi tidak diketahui, tetapi sebagian orang yakin dia mungkin di Mosul atau wilayah di luar kota itu, dekat perbatasan dengan Suriah.

Para pejabat yakin bahwa serangan koalisi militer terhadap Mosul menyebabkan Baghdadi atau para pejabat tingginya terus bergerak berpindah-pindah, supaya jangan diketahui di mana ia berada.

Baghdadi telah dilaporkan berkali-kali bahwa ia menderita cedera ataupun tewas, tetapi laporan-laporan itu tidak pernah terbukti.

Dalam pernyataan yang diumumkan kepada media awal Juli 2014, Baghdadi secara luas mengutuk Barat dan memanggil semua umat Muslim, khususnya mereka yang mempunyai pengalaman di bidang militer, medis, administrasi dan pelayanan masyarakat, agar beremigrasi ke kalifahan itu dan “mengangkat senjata …. bertempur, dan terus bertempur." [sp/ii]