Peringatan AS terhadap Turki sangat jelas, namun begitu pula sekarang pembatalannya. Setelah mengancam akan mengenakan sanksi kepada Turki karena membeli sistem pertahanan rudal Rusia, pemerintahan Trump kini mencari cara untuk menghindari pemberian sanksi itu.
Secara teoritis sanksi itu harus otomatis, diperintahkan oleh Kongres, jika Turki sebagai anggota NATO memilih untuk membeli sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia, musuh utama NATO.
Tetapi sejak Turki mulai menerima pengiriman sistem pertahanan, yang dirancang untuk melindungi negara itu dari serangan udara, pada 12 Juli lalu, Presiden Donald Trump telah mengisyaratkan keengganan menghukum sekutu AS itu secara ekonomi atas kesepakatan itu.
Legislator dari kedua partai menghendaki pemimpin AS itu menunjukkan ketegasan, setelah menekan Turki selama dua tahun agar segera menindaklanjutinya.
Namun, setelah bertemu dengan Trump minggu ini, Para Senator Republik tidak merasa optimis.
"Sudah jelas bahwa Presiden tidak ingin menjatuhkan sanksi kepada Turki," kata seorang asisten salah satu legislator dalam pertemuan Gedung Putih, yang berbicara dengan tidak mau disebut namanya.
Presiden Trump, yang tidak menutupi kedekatannya dengan otokrat Turki yang kontroversial itu, mengatakan bahwa ia mempunyai hubungan dekat dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan. (ps/pp)