Amerika Serikat menangguhkan bantuan untuk sebagian besar Angkatan Bersenjata Somalia terkait keprihatinan mengenai korupsi. Hal tersebut dikukuhkan para pejabat Amerika hari Kamis.
Penangguhan itu mencerminkan ketidakmampuan berulang kali Somalia untuk mempertanggungjawabkan bahan-bahan bantuan seperti makanan, bahan bakar dan senjata.
Seorang pejabat Departemen Luar Negeri mengatakan “jeda” bantuan itu dilakukan “untuk memastikan bahwa bantuan Amerika digunakan secara efektif dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.”
Anggota pasukan keamanan Somalia yang aktif memerangi al-Shabab dan menerima semacam bimbingan dari Amerika atau pihak ketiga akan terus menerima bantuan yang sesuai, kata pejabat itu.
Ia menambahkan bahwa pemerintah Somalia telah setuju untuk mengembangkan kriteria akuntabilitas baru yang memenuhi standar Amerika, agar unit-unit Somalia lainnya menerima bantuan Amerika dengan cara yang “membangun transparansi yang lebih besar.”
Menurut dokumen yang diperoleh Reuters, militer Somalia tidak dapat memberi makan, membayar atau memperlengkapi tentaranya, meskipun ada bantuan ratusan juta dolar dari Amerika.
Satu tim Amerika dan Somalia yang dikirim untuk mengevaluasi sembilan pangkalan militer Somalia antara Mei dan Juni tahun ini mendapati bahwa semua, kecuali dua pangkalan, tidak menunjukkan bukti bahwa bantuan pangan tiba atau dikonsumsi oleh para tentara, sebut Reuters.
"Rencana untuk menangguhkan bantuan itu akan merupakan kemunduran besar terhadap upaya pasukan keamanan Somalia dalam memerangi al-Shabab," kata mantan Menteri Pertahanan Somalia Jenderal Abdulkadir Ali Dini. Ia menambahkan pula bahwa keputusan untuk menangguhkan bantuan itu diambil Amerika tanpa memberi kesempatan dan waktu kepada pemerintah Somalia untuk mempersiapkan rencana alternatif. [uh]