Amerika Serikat menerbangkan pesawat-pesawat pengebom berkekuatan nuklir dan jet-jet siluman canggih sebagai bagian dari unjuk kekuatan melawan Korea Utara pada hari Selasa (20/12), sementara saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un yang berpengaruh mencemooh keraguan tentang militer negaranya dan mengancam akan melakukan uji coba rudal balistik antarbenua jarak penuh.
Pengerahan pesawat pengebom B-52 AS dan jet tempur siluman F-22 untuk latihan bersama dengan pesawat tempur Korea Selatan adalah bagian dari kesepakatan untuk melindungi Korea Selatan dengan semua cara yang tersedia, termasuk nuklir, kata Kementerian Pertahanan Korea Selatan.
Latihan tersebut, yang juga mencakup jet tempur F-35 dan F-15 dari Korea Selatan, berlangsung di perairan barat daya pulau Jeju, kata kementerian tersebut. Jet F-22 AS dikerahkan di Korea Selatan untuk pertama kalinya dalam empat tahun dan akan berada di sana sepanjang pekan ini untuk pelatihan dengan pasukan Korea Selatan, katanya.
BACA JUGA: AS Luncurkan Unit Pasukan Antariksa Baru di KorselLatihan itu diadakan setelah Korea Utara mengklaim telah meluncurkan satelit uji untuk pengembangan satelit mata-mata militer pertamanya, dan menguji motor berbahan bakar padat untuk digunakan pada rudal balistik antarbenua yang lebih mobil dalam beberapa hari terakhir.
Korea Utara telah menembakkan sejumlah rudal tahun ini sebagai peringatan atas latihan militer AS-Korea Selatan sebelumnya yang dipandang sebagai latihan invasi. Ada kekhawatiran Korea Utara melakukan itu sebagai reaksi terhadap latihan udara Korea Selatan dan sekutu-sekutunya.
Selasa pagi (20/12), saudara perempuan Kim, Kim Yo-jong, menggunakan banyak istilah bernada ejekan ketika ia menolak penilaian luar yang meragukan pengembangan satelit mata-mata dan rudal jarak jauh Korea Utara.
Korea Utara mengatakan peluncuran roketnya hari Minggu adalah uji coba sistem untuk satelit pengintaian militer pertamanya dan merilis dua foto beresolusi rendah dari kota-kota Korea Selatan yang dilihat dari luar angkasa.
Beberapa ahli sipil di Korea Selatan dan negara lain mengatakan foto-foto itu terlalu kasar untuk tujuan pengawasan dan peluncuran itu kemungkinan untuk menutupi kelemahan teknologi rudal Korea Utara. Militer Korea Selatan menyatakan Korea Utara menembakkan dua rudal balistik jarak menengah.
Kim Yo-jong mengatakan satelit uji membawa kamera komersial karena tidak ada alasan untuk menggunakan kamera beresolusi tinggi yang mahal untuk uji bidikan tunggal. Ia mengatakan Korea Utara menggunakan dua rudal tua sebagai kendaraan peluncuran luar angkasa.
Satelit mata-mata adalah salah satu dari beberapa sistem senjata berteknologi tinggi yang dijanjikan Kim Jong Un untuk diperoleh guna mengatasi apa yang disebutnya permusuhan dengan AS. Senjata-senjata lain yang ingin dibuat oleh Kim adalah rudal multihulu ledak, rudal jarak jauh berbahan bakar padat, rudal nuklir yang diluncurkan di bawah air, kapal selam bertenaga nuklir, dan rudal hipersonik.
Beberapa ahli mengatakan Korea Utara pada akhirnya akan menggunakan sistem senjata modern dan persenjataan nuklir yang diperbesar untuk menekan AS agar memperoleh keringanan sanksi dan sejumlah konsesi lainnya. [ab/uh]