AS Uji Coba Vaksin Baru untuk Virus West Nile

Nyamuk Culex quinquefasciatus yang merupakan vektor penyebaran virus West Nile.

Virus itu, yang disebarkan melalui gigitan nyamuk, mengakibatkan hampir 100 orang meninggal di Amerika Serikat tahun lalu, dan menjangkiti lebih dari 2.200 penderita lainnya.

Institut Kesehatan Nasional AS (NIH) sudah memulai uji coba vaksin baru yang dirancang untuk perlindungan terhadap virus West Nile.

Virus itu, yang disebarkan melalui gigitan nyamuk, mengakibatkan hampir 100 orang meninggal di Amerika Serikat tahun lalu, dan menjangkiti lebih dari 2.200 penderita lainnya.

Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional, yang merupakan bagian dari NIH mengatakan, virus West Nile telah muncul sebagai ancaman kesehatan yang gawat di Amerika Serikat sejak muncul pertama kalinya di negara itu tahun 1999.

Percobaan klinis akan menguji keamanan vaksin eksperimen itu serta kemampuannya untuk menghasilkan kekebalan. Lima puluh laki-laki dan perempuan sehat akan menjadi responden, yang secara acak diberi salah satu dari vaksin dalam dosis rendah, dosis yang lebih tinggi, atau plasebo.

NIH mengatakan virus yang digunakan membuat vaksin itu adalah tidak aktif dan tidak dapat menimbulkan infeksi virus West Nile. Dalam penelitian pada tikus, vaksin itu manjur untuk menghasilkan kekebalan yang melindungi tikus terhadap dosis maut virus itu.