Amerika Serikat (AS) mengumumkan pada Jumat (28/7) paket bantuan persenjataan untuk Taiwan senilai $345 juta. Langkah tersebut diperkirakan akan membuat China marah, meski Pemerintahan Biden menolak mengungkap perincian persenjataan yang masuk dalam paket bantuan tersebut.
Kongres mengalokasikan hingga $1 miliar bantuan persenjataan untuk Taiwan dalam anggaran 2023. Taiwan menolak keras klaim kedaulatan atas wilayahnya oleh China. Beijing sudah berkali-kali mendesak AS, pemasok senjata paling penting bagi Taiwan, agar menghentikan penjualan senjata ke pulau itu.
Dalam beberapa minggu terakhir, empat sumber mengatakan kepada Reuters bahwa paket bantuan itu akan mencakup juga pesawat pengintai nirawak MQ-9A. Namun, para narasumber menekankan pesawat nirawak itu bisa masuk dalam paket bantuan karena sejumlah pejabat sudah mencopot peralatan canggih dari drone yang hanya bisa diakses oleh Angkatan Udara AS.
BACA JUGA: China Terbangkan 38 Pesawat Tempur di Dekat TaiwanPengumuman resmi itu tidak mencakup daftar sistem persenjataan yang dipersiapkan.
“Kami menghargai komitmen kuat AS kepada keamanan Taiwan dan akan terus bekerja erat dengan AS untuk mempertahankan perdamaian, stabilitas dan status quo di seluruh Selat Taiwan,” Kata Kantor Perwakilan Ekonomi dan Budaya Taipei.
Di antara sejumlah masalah yang memperumit penyertaan pesawat nirawak atau drone adalah siapa yang akan membayar biaya perubahan-perubahan dalam pesawat tersebut, kata salah satu sumber yang sebelumnya menerima pengarahan mengenai hal itu. Reuters tidak bisa memastikan apakah drone-drone itu masih jadi bagian dari paket bantuan.
BACA JUGA: Masalah Perangkat Lunak Tunda Pengiriman Jet Tempur F-16 AS untuk TaiwanTaiwan sebelumnya sudah sepakat untuk membeli empat pesawat nirawak yang lebih canggih, MQ-9B SeaGuardian buatan General Atomics, yang sedianya dikirim pada 2025.
China menganggap Taiwan yang mempunyai pemerintahan sendiri sebagai wilayahnya dan telah meningkatkan tekanan militer terhadap pulau itu selama tiga tahun belakangan. China juga tidak pernah tidak mengakui akan menggunakan kekuatan untuk mengambil pulau itu ke dalam kekuasaannya. Taiwan mengatakan hanya rakyat Taiwan lah yang akan menentukan masa depan mereka.
Awal bulan ini, seorang jenderal senior AS mengatakan Washington dan para sekutunya mempercepat pengiriman senjata kepada Taiwan dalam tahun-tahun ke depan untuk membantu pulau itu mempertahankan diri. [ft/ah]