AS Ungkapkan ‘Keprihatinan Mendalam’ Soal Reaksi Antikorupsi Guatemala

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara selama konferensi pers bersama dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin. (Foto: REUTERS/Johanna Geron)

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyatakan “keprihatinan mendalam” pada hari Jumat (4/6) kepada mitranya dari Guatemala tentang upaya untuk menghapuskan unit antikorupsi terkemuka di kantor jaksa agung, kata seorang juru bicara AS.

Pembicaraan via telepon antara Blinken dan Menteri Luar Negeri Pedro Brolo dilakukan menjelang kunjungan ke Guatemala oleh Wakil Presiden AS Kamala Harris mulai hari Minggu (6/6). Pemerintahan Biden telah menjadikan perang melawan korupsi sebagai bagian utama dari strategi kebijakan luar negerinya.

“Kami mengikuti dengan cermat tantangan baru-baru ini terhadap upaya anti-korupsi di Guatemala,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price dalam sebuah pernyataan.

Kantor Penuntut Khusus Melawan Impunitas (FECI) Guatemala, yang dipimpin oleh jaksa Juan Francisco Sandoval, telah menghadapi tantangan hukum dalam beberapa hari terakhir yang berusaha menyatakannya tidak konstitusional.

BACA JUGA: Kurangi Imigran, Wapres AS Serukan Kerja Sama AS-Meksiko

Sandoval menerima dukungan kuat dari Washington.

Presiden Alejandro Giammattei mengatakan kepada Reuters minggu ini bahwa dia yakin ketua FECI memiliki agenda sayap kiri yang mempengaruhi pekerjaannya. Giammattei mengatakan pemerintahnya berkomitmen untuk memerangi korupsi dan bahwa dia tidak akan mengganggu kantor jaksa agung.

Dalam sebuah pernyataan, Menlu Brolo mengatakan pembicaraan telepon itu adalah bagian dari komunikasi sehari-hari dengan Washington. Dia menekankan “keyakinan kuat” Guatemala dalam memperkuat institusi sebagai bagian penting dari memerangi korupsi dan berterima kasih kepada AS atas dukungannya. [lt/ah]