AS Usir Migran Dewasa di Perbatasan, Hanya Peduli Anak-anak

Migran anak-anak yang mencari suaka ke AS dibawa ke Penitas, Texas dari perbatasan Meksiko (14/3).

Dihadapkan pada krisis migrasi yang berkembang di perbatasan Amerika-Meksiko, pemerintahan Biden pada Selasa (16/3) berjanji akan terus mengusir sebagian besar orang dewasa lajang dan keluarga yang mencoba mencapai Amerika Serikat. Tetapi, mereka menyatakan, tetap akan membantu anak-anak yang datang sendirian untuk menemui kerabat di Amerika atau menempatkan mereka di bawah pengasuhan orang yang ditunjuk yang sebelumnya sudah melalui pemeriksaan.

Menteri Keamanan Dalam Negeri Alejandro Mayorkas mengatakan Amerika bergerak cepat untuk menangani migran, yang datang dari Guatemala, Honduras, El Salvador dan Meksiko. Jumlah mereka tercatat tertinggi dalam 20 tahun ini.

BACA JUGA: Pernyataan Republik Tentang "Krisis" Perbatasan Biden Picu Kecaman dari Demokrat

Jumlah migran di perbatasan dengan cepat menjadi momen yang menentukan bagi Presiden Joe Biden. Ia menghentikan pembangunan tembok perbatasan yang dimulai oleh mantan presiden Donald Trump dan mengajukan apa yang disebutnya sebagai kebijakan imigrasi yang lebih manusiawi, sementara juga terus menolak masuk imigran dewasa dan keluarga.

Reformasi kebijakan imigrasi telah lama menjadi isu panas bagi anggota Kongres Amerika. Fraksi Demokrat umumnya memilih pembatasan yang lebih sedikit terhadap migran yang memasuki Amerika, sedangkan Fraksi Republik biasanya menerapkan kebijakan yang lebih keras. Upaya menengahi rangkaian reformasi dan kebijakan yang komprehensif berulang kali gagal dalam beberapa tahun ini.

Menurut Mayorkas, jumlah migran yang berusaha datang ke Amerika terus naik sejak April lalu. Menurut pihak berwenang, hampir 30.000 anak masuk ke Amerika sendirian pada Februari. [ka/lt]