Amerika belum siap mengumumkan kematian pemimpin kelompok teror Boko Haram, meskipun muncul beberapa laporan tentang kematiannya.
“Amerika belum dapat mengukuhkan secara independen laporan-laporan ini dan masih terus memonitor situasi,” ujar juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih pada VOA pada hari Jumat (21/5) ketika ditanya tentang nasib pemimpin Boko Haram sejak lama, Abubakar Shekau.
Laporan tentang meninggalnya Shekau pertama kali muncul di media sosial pada awal pekan ini. Laporan itu mengatakan Shekau tewas dalam konfrontasi dengan para pemberontak dari kelompok teror pesaingnya, Islamic State-West Africa, yang ada di bagian timur laut Sambisa Fores di Nigeria. Kawasan ini sebelumnya dikenal sebagai basis operasi Shekau.
BACA JUGA: Dibebaskan, 279 Pelajar Putri yang Diculik di NigeriaSebagian laporan mengatakan Shekau bunuh diri, baik dengan menembak dirinya sendiri atau meledakkan rompi yang dipenuhi bom, setelah ia tertangkap dan diminta menyatakan kesetiaan kepada kelompok teror ISIS.
Seorang juru bicara tentara Nigeria mengatakan pada media, militer masih menyelidiki laporan-laporan itu, tetapi banyak pejabat dan analis bersikap sangat hati-hati karena sudah beberapa kali muncul kabar tentang kematian Shekau, yang kemudian terbukti tidak benar.
Secara terpisah juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan masih berupaya memastikan laporan itu, dengan mengatakan jika laporan itu benar, “kematian salah seorang teroris paling kejam dalam sejarah Afrika itu merupakan perkembangan positif.”
Namun pejabat itu mengingatkan bahwa kematian Shekau bukan alasan untuk bersuka cita. “Kalau pun Shekau terbunuh, terorisme masih menjadi ancaman bagi perdamaian dan stabilitas di kawasan,” ujarnya pada VOA. “Boko Haram bukan satu-satunya kelompok teroris yang beroperasi di wilayah itu,” tambahnya.
AS Tetapkan Shekau sebagai “Teroris Global”
Abubakar Shekau telah memimpin Boko Haram sejak tahun 2009 dan dinilai bersalah menggelar kampanye teror yang telah menewaskan lebih dari 300.000 orang dan memaksa jutaan lainnya melarikan diri dari rumah mereka. Di bawah kepemimpinan Shekau, Boko Haram menjadi terkenal karena menculik sekitar 300 siswi sekolah di Chibok, Nigeria, pada tahun 2014.
Amerika pada tahun 2012 telah menyatakan Shekau sebagai teroris global (specially designated global terrorist) dan menawarkan imbalan hingga $7 juta bagi siapa pun yang dapat memberikan informasi untuk menangkapnya.
Namun meskipun telah menjadi target dari berbagai operasi kontra-terorisme, keberadaan Shekau masih belum diketahui. Menurut kajian intelijen baru-baru ini, Shekau masih mengomandoi sekitar 1.500 – 2.000 pemberontak di seluruh Nigeria dan Kamerun.
Namun Boko Haram kini mendapat tentangan kuat dari ISIS-Afrika Barat. Kelompok baru itu didirikan oleh para pemberontak yang sekitar lima tahun lalu berpisah dari Shekau dan memiliki sekitar 3.500 anggota di Nigeria dan negara-negara sekitarnya.
Informasi intelijen yang dipasok negara-negara anggota PBB mengingatkan bahwa ISIS-Afrika Barat tersebut baru-baru ini memperkuat hubungannya dengan kepemimpinan ISIS di Irak dan Suriah. Ada pula indikasi bahwa ISIS-Afrika Barat ini berupaya menggantikan peran Boko Haram. [em/pp]