Amerika Yakin Rusia Akan Patuhi Perjanjian START

Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Heather Nauert di Washington DC, 9 Agustus 2017. (Foto: dok).

Amerika Serikat yakin bahwa Rusia akan menghormati janjinya dalam Perjanjian Pengurangan Senjata Strategi atau START baru, sebelum batas-waktu hari Senin.

“Amerika telah memenuhi pembatasan pokok perjanjian START baru itu bulan Augustus tahun 2017. Kami menilai saat ini bahwa Rusia juga telah maju ke arah pemenuhan batas-batas tersebut. Kami tidak mempunyai alasan untuk meyakini bahwa pemerintah Rusia tidak akan memenuhi pembatasan tersebut,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Heather Nauert.

Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan Minggu malam bahwa kedua negara akan tukar-menukar data mengenai persenjataan nuklir mereka masing-masing “dalam satu bulan mendatang, sebagaimana telah kami lakukan dua kali setiap tahun selama tujuh tahun terakhir sesuai dengan Perjanjian tadi.

Perjanjian START baru ditandatangani di Praha tanggal 8 April tahun 2010 dan mulai berlaku tanggal 5 Februari, tahun 2011.

Perjanjian itu membatasi Amerika dan Rusia memiliki tidak lebih dari 1.550 hulu ledak nuklir dan juga membatasi misil balistik antar-benua yang ditempatkan dan tidak ditempatkan, pesawat pembom berat dan misil balistik yang diluncurkan dari kapal selam.

Para pakar mengatakan walaupun perselisihan meluas antara Moskow dan Washington mengenai campur tangan pemilu oleh Rusia, Suriah, Krimea, Ukraina dan masalah lain, kenyataan bahwa kedua pihak masih bekerjasama dan mematuhi pemantauan dan verifikasi nuklir, sangat penting bagi stabilitas dan keamanan global. [gp]