Para pemimpin Asia mengatakan, mereka akan meluncurkan berbagai perundingan untuk menciptakan wilayah perdagangan bebas yang sangat luas.
PHNOM PENH —
Hari Selasa, kesepuluh anggota ASEAN sepakat untuk membahas sebuah rencana zona perdagangan bebas masa depan yang dapat menjalin perekonomian dengan Tiongkok, India, Korea Selatan, Jepang, Australia dan Selandia Baru.
Para pemimpin ASEAN secara resmi telah memulai berbagai perundingan bagi Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional atau RCEP, pada hari terakhir pertemuan puncak ASEAN di Kambodja, hari Selasa. Dengan mengusahakan terjalinnya perekonomian besar, seperti Tiongkok dan India, dengan Asia Tenggara, tindakan tersebut dapat menjadi sebuah langkah maju dalam menciptakan sebuah blok perdagangan baru yang penting.
Walaupun isu-isu HAM dan perselisihan maritim telah menjadi topik pembahasan dalam pertemuan-pertemuan ini, para pemimpin regional berusaha menyorot masalah perniagaaan. Tiongkok baru-baru ini memperbarui minat negara itu dalam melanjutkan inisiatif tersebut. Menurut para pengamat, ini mungkin merupakan reaksi terhadap strategi AS di Asia yang baru.
Karena AS tidak memiliki persetujuan perdagangan bebas dengan ASEAN, negara itu tidak dapat ikut serta dalam perundingan RCEP. Sebaliknya, AS mengusulkan sebuah wilayah perdagangan bebas yang terpisah, disebut Kemitraan Trans-Pasifik atau TPP yang tidak mengikutkan Tiongkok. Ernie Bower dari lembaga Center for Strategic and International Studies di Washington mengatakan:
“Saya pikir hal ini sangat penting, bahkan sangat penting sekarang, karena ini merupakan satu-satunya hubungan perdagangan kita dengan Asia berkenaan dengan sebuah rencana persetujuan baru. Kami telah menjalin perdagangan bebas dengan Australia, Singapura dan Korea, dan Kemitraan Trans-Pasifik atau TPP akan melibatkan kami dalam berbagai persetujuan pembukaan perdagangan regional. Tetapi itu saja belum cukup, oleh karena itu, kami harus berbuat lebih banyak,” kata Bower.
TPP mungkin tidak berbasis ASEAN, tetapi Presiden AS Barack Obama telah membahas masalah ini dalam KTT pekan ini dengan beberapa calon anggota. PM Australia Julia Gillard terlibat dalam perundingan dengan RCEP dan TPP. Menurutnya, strategi tersebut bukanlah tentang memilih persetujuan perdagangan di mana AS terlibat, atau sebuah pakta yang terfokus pada ASEAN atau Tiongkok.
“Mengusahakan integrasi ekonomi yang menguntungkan Australia di kawasan kita bukanlah gampang. Peluang apapun haruslah kita manfaatkan. Jadi menurut hemat kami, adalah masuk akal terlibat dalam kedua rencana tersebut untuk memaksimalkan upaya dalam keduanya,” kata Gillard.
Berbagai laporan menyebutkan, perundingan mengenai Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional atau RCEP itu mungkin dapat dimulai tahun depan (Irwin Loy/VOA).
Para pemimpin ASEAN secara resmi telah memulai berbagai perundingan bagi Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional atau RCEP, pada hari terakhir pertemuan puncak ASEAN di Kambodja, hari Selasa. Dengan mengusahakan terjalinnya perekonomian besar, seperti Tiongkok dan India, dengan Asia Tenggara, tindakan tersebut dapat menjadi sebuah langkah maju dalam menciptakan sebuah blok perdagangan baru yang penting.
Walaupun isu-isu HAM dan perselisihan maritim telah menjadi topik pembahasan dalam pertemuan-pertemuan ini, para pemimpin regional berusaha menyorot masalah perniagaaan. Tiongkok baru-baru ini memperbarui minat negara itu dalam melanjutkan inisiatif tersebut. Menurut para pengamat, ini mungkin merupakan reaksi terhadap strategi AS di Asia yang baru.
Karena AS tidak memiliki persetujuan perdagangan bebas dengan ASEAN, negara itu tidak dapat ikut serta dalam perundingan RCEP. Sebaliknya, AS mengusulkan sebuah wilayah perdagangan bebas yang terpisah, disebut Kemitraan Trans-Pasifik atau TPP yang tidak mengikutkan Tiongkok. Ernie Bower dari lembaga Center for Strategic and International Studies di Washington mengatakan:
“Saya pikir hal ini sangat penting, bahkan sangat penting sekarang, karena ini merupakan satu-satunya hubungan perdagangan kita dengan Asia berkenaan dengan sebuah rencana persetujuan baru. Kami telah menjalin perdagangan bebas dengan Australia, Singapura dan Korea, dan Kemitraan Trans-Pasifik atau TPP akan melibatkan kami dalam berbagai persetujuan pembukaan perdagangan regional. Tetapi itu saja belum cukup, oleh karena itu, kami harus berbuat lebih banyak,” kata Bower.
TPP mungkin tidak berbasis ASEAN, tetapi Presiden AS Barack Obama telah membahas masalah ini dalam KTT pekan ini dengan beberapa calon anggota. PM Australia Julia Gillard terlibat dalam perundingan dengan RCEP dan TPP. Menurutnya, strategi tersebut bukanlah tentang memilih persetujuan perdagangan di mana AS terlibat, atau sebuah pakta yang terfokus pada ASEAN atau Tiongkok.
“Mengusahakan integrasi ekonomi yang menguntungkan Australia di kawasan kita bukanlah gampang. Peluang apapun haruslah kita manfaatkan. Jadi menurut hemat kami, adalah masuk akal terlibat dalam kedua rencana tersebut untuk memaksimalkan upaya dalam keduanya,” kata Gillard.
Berbagai laporan menyebutkan, perundingan mengenai Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional atau RCEP itu mungkin dapat dimulai tahun depan (Irwin Loy/VOA).