Asosiasi Pemilik Senjata Api AS Bertemu di Texas

Gubernur Texas Rick Perry mengingatkan bahwa tragedi kekerasan dengan senjata api membuat warga AS yang membenci senjata api mengambil kesempatan menyerukan UU baru (foto: dok).

Asosiasi Pemilik Senjata Api (NRA) Amerika sedang mengadakan pertemuan tiga hari mereka di kota Houston, negara bagian Texas dari tanggal 3-5 Mei 2013.
Asosiasi Pemilik Senjata Api (NRA) Amerika memasuki hari ke-dua dari pertemuan tiga hari mereka, dua pekan setelah Senat Amerika gagal meloloskan rancangan undang-undang yang akan memperluas pemeriksaan latar belakang calon pembeli senjata api.

Lebih dari 70 ribu orang diperkirakan hadir pada konvensi bertema “Bersikap dan Berjuang.” Kegiatan ini dilangsungkan di tengah-tengah meningkatnya perdebatan mengenai hak-hak kepemilikan senjata api setelah tewasnya 26 orang akibat penembakan di Sekolah Dasar Sandy Hook pada Desember lalu.

Gubernur Texas dan mantan kandidat calon presiden Rick Perry menyampaikan kepada para anggota NRA, Jumat, bahwa tragedi-tragedi semacam itu membuat “orang-orang yang membenci senjata api” mengambil kesempatan untuk menyerukan undang-undang senjata api baru.

Ia mengatakan semakin banyak undang-undang semacam itu hanya akan semakin menyulitkan warganegara yang patuh hukum memiliki senjata api.

Para pengunjuk rasa yang berkumpul di Houston menyerukan regulasi senjata api yang lebih ketat, misalnya mengenai senjata semiotomatis dan senjata militer. Jajak pendapat menunjukkan lebih dari 70 persen warga Amerika mendukung perluasan pemeriksaan latar belakang terhadap para calon pembeli senjata api.

James Porter, yang sekarang menjabat wakil presiden NRA, akan mulai menduduki jabatannya sebagai presiden baru organisasi lobi itu hari Senin. Berbagai berita hari Jumat menyatakan bahwa pada pidato tahun 2012 di hadapan Asosiasi Pemilik Pistol dan Senjata Api New York, ia menyebut Presiden Barack Obama sebagai “presiden palsu” dan Jaksa Agung Eric Holder tidak berwatak sebagai orang Amerika.