Surat-kabar Turki mengutip Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan dia menyesalkan pasukannya menembak-jatuh sebuah jet militer Turki bulan lalu.
Harian Turki 'Cumhuriyet' memuat pernyataan Presiden Bashar al-Assad hari Selasa (3/7) di mana pemimpin Suriah itu bersikeras mengatakan jet itu terbang di wilayah udara Suriah yang pernah digunakan oleh pesawat-pesawat Israel tiga kali pada masa lampau.
Turki mengatakan jet tersebut memasuki wilayah udara Suriah dengan tidak sengaja dan terbang kembali ke wilayah udara internasional sebelum ditembak jatuh Suriah tanggal 22 Juni. Surat-kabar itu mengutip Assad mengatakan dia tidak akan ragu-ragu untuk minta maaf atas serangan itu jika pernyataan Turki tersebut benar.
Sebagian warga Turki mengatakan mereka ingin lebih dari sekerdar permintaan maaf dari Assad.
Turki telah meningkatkan pertahanannya di sepanjang perbatasan dengan Suriah. harian Cumhuriyet mengutip Assad yang mengatakan negaranya tidak menandingi langkah itu.
Juga hari Selasa, Human Rights Watch mengeluarkan laporan baru yang menuduh pemerintah Suriah menyiksa dan melecehkan tahanan di 27 fasilitas di seluruh negeri itu.
Direktur kelompok itu di Inggris David Mepham mengatakan mereka melakukan lebih dari 200 wawancara dengan para korban.
Laporan itu mendaftar lokasi penyiksaan di ibukota, Damaskus, serta di Homs, Idlib, Aleppo, Daraa dan Latakia.
Turki mengatakan jet tersebut memasuki wilayah udara Suriah dengan tidak sengaja dan terbang kembali ke wilayah udara internasional sebelum ditembak jatuh Suriah tanggal 22 Juni. Surat-kabar itu mengutip Assad mengatakan dia tidak akan ragu-ragu untuk minta maaf atas serangan itu jika pernyataan Turki tersebut benar.
Sebagian warga Turki mengatakan mereka ingin lebih dari sekerdar permintaan maaf dari Assad.
Turki telah meningkatkan pertahanannya di sepanjang perbatasan dengan Suriah. harian Cumhuriyet mengutip Assad yang mengatakan negaranya tidak menandingi langkah itu.
Juga hari Selasa, Human Rights Watch mengeluarkan laporan baru yang menuduh pemerintah Suriah menyiksa dan melecehkan tahanan di 27 fasilitas di seluruh negeri itu.
Direktur kelompok itu di Inggris David Mepham mengatakan mereka melakukan lebih dari 200 wawancara dengan para korban.
Laporan itu mendaftar lokasi penyiksaan di ibukota, Damaskus, serta di Homs, Idlib, Aleppo, Daraa dan Latakia.