Pemasangan sarang lebah ini adalah bagian dari proyek untuk mempromosikan madu bebas pestisida dan meningkatkan jumlah lebah yang menurun.
PARIS —
Atap gedung Majelis Nasional Perancis berdengung dengan aktivitas setelah dipasangi tiga sarang lebah ukuran besar akhir pekan lalu sebagai bagian dari proyek untuk mempromosikan madu bebas pestisida.
Lebah-lebah akan disimpan di sarang-sarang tersebut ketika cuaca menghangat, dan diharapkan memproduksi sampai 150 kilogram madu per tahun dan membantu penyerbukan tanaman-tanaman berbunga di seluruh ibukota di saat jumlah lebah menurun di seluruh dunia.
Proyek ini merupakan bagian dari tren baru di seluruh Eropa untuk menyimpan koloni lebah di atap bangunan kota, memanfaatkan kemampuan lebah untuk beradaptasi dengan baik pada kehidupan kota dan dapat menyasar banyak jenis tanaman hijau di perkotaan.
"Ini simbol yang besar untuk kita," ujar Thierry Duroselle, kepala Masyarakat Pemelihara Lebah Perancis, mengenai penyimpanan sarang lebah di atas gedung Abad 18 yang megah di pinggir Sungai Seine yang dipakai untuk parlemen.
"Saya kira ini kesempatan baik untuk mendidik masyarakat -- publik dan politisi -- mengenai peran lebah."
Meski memiliki reputasi suka menyengat, lebah sangat vital untuk keberlangsungan manusia. Penurunan jumlahnya secara global, dengan alasan yang membuat para ilmuwan bingung karena belum jelas, mengkhawatirkan banyak pihak, dari petani sampai pembuah kebijakan di Uni Eropa.
Hilangnya habitat akibat pengembangan kota, dan dalam kasus Perancis karena adanya invasi tawon Asia pemakan lebah, menambah fenomena yang dikenal sebagai Kelainan Keruntuhan Koloni.
Lebih dari duapertiga dari 100 spesies tanaman yang menyediakan 90 persen makanan di dunia diserbuki oleh lebah, termasuk buah, kacang-kacangan dan padi-padian. Sebuah laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 2011 memperkirakan bahwa pekerjaan yang dilakukan lebah dan polinator lainnya untuk membantu tanaman pangan berkembang biak bernilai US$196,57 miliar per tahun.
Uni Eropa masih membahas apakah akan melarang pestisida pada pertanian yang terkait dengan penurunan jumlah lebah madu. Namun studi-studi memperlihatkan bahwa serangga tersebut beradaptasi dengan baik di perkotaan karena tanaman yang mereka temui dirawat dengan bahan kimia yang lebih sedikit.
Meski koloni lebah memiliki pemimpin ratu yang sangat dipatuhi, sarang lebah di gedung parlemen dicat dengan warna-warna bendera Perancis untuk menghormati para pembuat undang-undang.
Enam pekerja sukarela dari staf Majelis Nasional akan merawat sarang-sarang lebah tersebut, yang ditempatkan di pijakan atap gedung bagian belakang.
Setiap sarang akan dimasuki sampai 50.000 lebah pada musim panas, populasi yang akan menurun sampai 15.000 pada musim dingin.
Anggota legislatif dari sayap kiri, Laurence Dumont mengatakan, produksi madu tahunan diperkirakan akan menghasilkan 800 toples madu yang akan diberikan kepada anak sekolah pada kunjungan pendidikan atau amal.
Kementerian Pertanian sedang berupaya meningkatkan pemeliharaan lebah dan mengurangi kebergantungan pada madu impor. Beberapa gedung bergengsi lain di Paris sudah dipasangi sarang lebah, seperti Garnier Opera dan restoran mewah Tour d'Argent.
Sementara itu, spesies lain mulai melakukan kewajiban lain di kota tersebut minggu lalu. Empat domba hitam berbulu lebat dilepaskan di taman kota dalam upaya menggunakan binatang, bukannya mesin, untuk memotong rumput. (Reuters)
Lebah-lebah akan disimpan di sarang-sarang tersebut ketika cuaca menghangat, dan diharapkan memproduksi sampai 150 kilogram madu per tahun dan membantu penyerbukan tanaman-tanaman berbunga di seluruh ibukota di saat jumlah lebah menurun di seluruh dunia.
Proyek ini merupakan bagian dari tren baru di seluruh Eropa untuk menyimpan koloni lebah di atap bangunan kota, memanfaatkan kemampuan lebah untuk beradaptasi dengan baik pada kehidupan kota dan dapat menyasar banyak jenis tanaman hijau di perkotaan.
"Ini simbol yang besar untuk kita," ujar Thierry Duroselle, kepala Masyarakat Pemelihara Lebah Perancis, mengenai penyimpanan sarang lebah di atas gedung Abad 18 yang megah di pinggir Sungai Seine yang dipakai untuk parlemen.
"Saya kira ini kesempatan baik untuk mendidik masyarakat -- publik dan politisi -- mengenai peran lebah."
Meski memiliki reputasi suka menyengat, lebah sangat vital untuk keberlangsungan manusia. Penurunan jumlahnya secara global, dengan alasan yang membuat para ilmuwan bingung karena belum jelas, mengkhawatirkan banyak pihak, dari petani sampai pembuah kebijakan di Uni Eropa.
Hilangnya habitat akibat pengembangan kota, dan dalam kasus Perancis karena adanya invasi tawon Asia pemakan lebah, menambah fenomena yang dikenal sebagai Kelainan Keruntuhan Koloni.
Lebih dari duapertiga dari 100 spesies tanaman yang menyediakan 90 persen makanan di dunia diserbuki oleh lebah, termasuk buah, kacang-kacangan dan padi-padian. Sebuah laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 2011 memperkirakan bahwa pekerjaan yang dilakukan lebah dan polinator lainnya untuk membantu tanaman pangan berkembang biak bernilai US$196,57 miliar per tahun.
Uni Eropa masih membahas apakah akan melarang pestisida pada pertanian yang terkait dengan penurunan jumlah lebah madu. Namun studi-studi memperlihatkan bahwa serangga tersebut beradaptasi dengan baik di perkotaan karena tanaman yang mereka temui dirawat dengan bahan kimia yang lebih sedikit.
Meski koloni lebah memiliki pemimpin ratu yang sangat dipatuhi, sarang lebah di gedung parlemen dicat dengan warna-warna bendera Perancis untuk menghormati para pembuat undang-undang.
Enam pekerja sukarela dari staf Majelis Nasional akan merawat sarang-sarang lebah tersebut, yang ditempatkan di pijakan atap gedung bagian belakang.
Setiap sarang akan dimasuki sampai 50.000 lebah pada musim panas, populasi yang akan menurun sampai 15.000 pada musim dingin.
Anggota legislatif dari sayap kiri, Laurence Dumont mengatakan, produksi madu tahunan diperkirakan akan menghasilkan 800 toples madu yang akan diberikan kepada anak sekolah pada kunjungan pendidikan atau amal.
Kementerian Pertanian sedang berupaya meningkatkan pemeliharaan lebah dan mengurangi kebergantungan pada madu impor. Beberapa gedung bergengsi lain di Paris sudah dipasangi sarang lebah, seperti Garnier Opera dan restoran mewah Tour d'Argent.
Sementara itu, spesies lain mulai melakukan kewajiban lain di kota tersebut minggu lalu. Empat domba hitam berbulu lebat dilepaskan di taman kota dalam upaya menggunakan binatang, bukannya mesin, untuk memotong rumput. (Reuters)