Atasi Kenaikan Kasus Covid-19, Peru Akan Jalani ‘Lockdown’ 2 Pekan

Seorang dokter mendemonstrasikan penggunaan peralatan oksigen aliran tinggi yang digunakan untuk merawat pasien Covid-19 dengan gejala sedang di Rumah Sakit Umum Almenara di Lima, Peru, Jumat, 22 Januari 2021. (Foto: AP/Rodrigo Abd)

Peru memulai lockdown 15 hari pada hari Minggu mendatang di sembilan wilayah dan ibu kota, Lima, untuk membendung lonjakan kedua kasus Covid-19.

Pada Selasa malam, Presiden Francisco Sagasti mengumumkan bahwa kota metropolitan Lima serta wilayah Lima, Callao, Ancash, Pasco, Huanuco, Junin, Huancavelica, Ica, dan Apurimac akan berada di bawah pembatasan itu mulai 31 Januari hingga 14 Februari.

Selama lockdown, warga dapat meninggalkan rumah hanya untuk membeli barang-barang kebutuhan dan didesak untuk bekerja dari rumah. Restoran hanya akan menerima pesanan untuk dibawa pulang dan bisnis nonesensial akan tutup.

Jam malam akan berlaku antara pukul 20.00 dan pukul 04.00 dengan pembatasan penggunaan kendaraan pribadi pada hari Sabtu dan Minggu.

Presiden Sagasti mengatakan Peru akan mempertahankan pembatasan terhadap penerbangan internasional dari Eropa, serta Brazil, di mana galur virus yang lebih mudah menular telah dideteksi keberadaannya.

Sejauh ini, Peru telah memiliki lebih dari 1.093.000 kasus Covid-19 terkonfirmasi dan 39.608 kematian, sebut Johns Hopkins University Coronavirus Resource Center. [uh/ab]