Para pejabat Afghanistan telah melanjutkan kembali proses audit suara dalam pemilu presiden setelah menunda perhitungan itu hari Sabtu (2/8) karena kandidat presiden Abdullah Abdullah belum menyepakati bagaimana surat suara dinyatakan valid atau tidak valid.
Perhitungan ulang dilanjutkan kembali Minggu pagi setelah penundaan karena tidak hadirnya tim pemilu Abdullah. Namun, tim dari kandidat saingannya, Ashraf Ghani, dan para pengamat national dan internasional hadir.
Para analis mengatakan, ketidakpastian politik bisa mengganggu ekonomi Afghanistan dan bahwa penundaan audit pemilu bisa secara serius membahayakan masa depan Afghanistan.
Menteri LN Amerika John Kerry, Jumat (1/8), berbicara secara terpisah melalui telepon dengan Abdullah dan Ghani untuk menawarkan dukungan bagi proses pemilu. Departemen LN Amerika mengatakan Kerry menegaskan perlunya audit pasca pemilu diselesaikan sesuai waktu yang ditetapkan.