Myanmar akan diwakili oleh dua menteri dalam konferensi PBB di Jenewa pekan depan, bukan Pemimpin de fakto negara itu Aung San Suu Kyi, demikian menurut agenda terbaru konferensi itu, Kamis (21/2), seperti dilaporkan Reuters.
Suu Kyi mantan tahanan politik dan penerima hadiah Nobel Perdamaian yang reputasinya belakangan ini terpuruk. Hubungan pemerintahnya dengan PBB tegang akibat krisis Muslim Rohingya.
Myanmar melarang pelapor khusus PBB bidang hak asasi manusia, Yanghee Lee datang ke negeri itu dan tidak mau menaikkan profil kordinator PBB setempat.
Misi pencari fakta yang ditugaskan PBB mengatakan militer Myanmar melancarkan pembunuhan masal dan perkosaan berkelompok terhadap Rohingya dengan tujuan genosida dan meminta para jenderal Myanmar yang bertanggungjawab diadili. Myanmar menolak temuan misi itu. [al]