Australia Adakan Upacara Mengenang Korban Pesawat Malaysia Airlines

Perdana Menteri Australia Tony Abbott dalam upacara mengenang korban Malaysia Airlines yang jatuh ditembak di Ukraina timur, di Katedral St. Patrick, Melbourne.

Perdana Menteri Australia Tony Abbot hari Kamis (7/8) mengatakan mereka yang bertanggungjawab menembak jatuh pesawat Malaysia Airlines di Ukraina Timur akan diseret ke muka hukum.

Hal ini disampaikannya dalam sebuah upacara di Katedral St. Patrick, Melbourne mengenang 38 warga Australia yang tewas dalam musibah itu. Peringatan dilakukan di Melbourne, ibukota negara bagian Victoria, yang kehilangan 16 warganya dalam peristiwa tersebut. Bendera setengah tiang dikibarkan di seluruh Australia dan lonceng-lonceng gereja dibunyikan guna menghormati para korban.

Dalam pernyataan seusai doa bersama dalam beragam keyakinan, Perdana Menteri Tony Abbot mengatakan ratusan polisi dan personil militer Australia kini sedang bekerja keras untuk mengumpulkan sisa mayat dan barang-barang para penumpang dan awak pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh tanggal 17 Juli lalu.

Pihak Barat telah menuduh Rusia ikut mempersenjatai kelompok separatis Ukraina pro-Rusia dengan misil darat ke udara, yang mungkin digunakan untuk menembak jatuh pesawat Boeing 777 dalam perjalanannya dari Amsterdam Belanda ke Kuala Lumpur Malaysia.

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte hari Rabu mengatakan penyelidikan yang melibatkan petugas Belanda dan Australia terganggu karena perang terus berkecamuk di daerah dimana pesawat itu jatuh.