Australia Akan Larang Penceramah Penyebar Kebencian

Perdana Menteri Australia Tony Abbott.

Dengan amendemen-amandemen yang saat ini dilakukan di Parlemen, kelompok-kelompok yang mendorong terorisme akan dilarang.

Pemerintah Australia akan segera memperkenalkan sebuah sistem untuk melarang penceramah asing yang menyebarkan kebencian (hate preachers) untuk masuk ke negara tersebut, dan akan berupaya membuat kelompok radikal Islam Hizb-ut-Tahrir ilegal lewat undang-undang kontra-terorisme yang lebih keras, menurut perdana menteri Rabu (8/10).

Perdana Menteri Tony Abbott mengatakan ia marah dan frustrasi karena aturan kontra-terorisme yang ada tidak dapat menjadikan Hizb-ut-Tahrir, yang telah dilarang di beberana negara, sebagai pelanggar hukum.

Namun dengan amendemen-amandemen yang saat ini dilakukan di Parlemen, kelompok-kelompok yang mendorong terorisme akan dilarang. Pelarangan saat ini berlaku hanya untuk kelompok-kelompok yang terlibat terorisme.

Abbott mengatakan ia tidak perlu aturan baru untuk melarang penceramah kebencian untuk datang ke Australia.

“Biarkan orang-orang Australia yang ingin mengatakan hal-hal bodoh melakukannya, namun tidak ada poin dalam mengimpor pembuat masalah dari luar negeri untuk menghasut orang dan itu yang ingin saya lihat berlaku dengan sangat, sangat cepat,” ujar Abbott pada Raio 2GB di Sydney.

“Kita harus punya sistem yang menandai para penceramah ini dan menghentikan mereka datang ke Australia,” tambahnya.

Pemerintah Australia sekarang ini memiliki kekuasaan untuk menolak visa-visa secara umum.

Abbott kemudian mengatakan perlu ada koordinasi yang lebih baik antara badan-badan keamanan dan imigrasi untuk menjamin semua ekstremis yang dikenal tidak mendapat visa masuk.

Kelompok Hizb-ut-Tahrir Jumat lalu mempromosikan ceramah di Sydney yang menolak serangan yang dipimpin AS di Suriah. Ceramah itu berjudul “Perang untuk Mengakhiri Revolusi yang Diberkati.”

Juru bicara kelompok tersebut, Uthman Badar, mengatakan di halaman Facebooknya bahwa para pembicara belum diumumkan, tapi semuanya adalah penceramah lokal.

Badar menuduh Abbott sedang “menyiapkan histeria Islamophobia!”

“Kita telah lama mengekspos upaya-upaya pemerintah untuk mendiamkan perlawanan atas kebijakan-kebijakan luar negeri tidak adil dan brutal dan sekarang kita melihat langkah-langkah untuk melegalisir pembungkaman perlawanan ini,” ujarnya.

Abbott mengatakan ia akan mencari nasihat hukum tentang apakah Hizb-ut-Tahrir melanggar aturan baru yang sedang diusulkan, yang tampaknya akan disahkan Parlemen dengan dukungan para senator oposisi.

“Tidak diragukan lagi mereka organisasi yang berkampanye melawan nilai-nilai Australia; yang berkampanye melawan kepentingan Australia. Mereka sepenuhnya organisasi yang pantas dipertanyakan,” ujar Abbott.

Pemerintah Australia minggu lalu menyetujui jet-jet tempur Australia meluncurkan serangan-serangan udara di Irak sebagai bagian dari koalisi yang dipimpin AS untuk melawan kelompok Negara Islam (ISIS). (AP)