Australia Bebaskan 2 Tentara Indonesia yang Diduga Selundupkan Hewan

Pesawat jenis Hercules yang diberikan oleh militer Australia ke Indonesia. (Foto: Ilustrasi)

Kedua pria itu anggota sebuah tim Indonesia yang datang untuk menerima pesawat angkut Herkules yang disumbangkan di pangkalan angkatan udara Sydney Kamis.
Para pejabat Australia yang menyelidiki tuduhan penyelundupan hewan telah membebaskan dua anggota militer Indonesia dengan memberi peringatan menyusul kabar ditemukannya burung dalam sebuah pesawat militer Australia yang diberikan kepada Indonesia.

Para pejabat Australia enggan menanggapi kehebohan itu Jumat (29/11) yang muncul setelah laporan media pekan lalu mengenai penyadapan telepon pejabat Indonesia oleh Australia mengakibatkan kerusakan hubungan bilateral.

Radio Macquarie melaporkan kedua pria itu anggota sebuah tim Indonesia yang datang untuk menerima pesawat angkut Herkules yang disumbangkan di pangkalan angkatan udara Sydney Kamis.

Macquarie melaporkan kedua orang itu kabarnya didapati memuat tujuh ekor burung -- lima burung galah dan dua burung beo Australia -- yang disembunyikan dalam tas, ke dalam pesawat.

Macquarie mengatakan dua ekor lagi burung beo didapati dalam pesawat ketika pesawat itu singgah di kota Darwin, Australia utara, untuk mengisi bahan bakar.

Burung asli Australia itu dapat dijual dengan harga ribuan dolar per ekor di pasar gelap internasional. Penyelundupan burung dapat dijatuhi hukuman 10 tahun penjara ditambah denda US$170 ribu.

Bea cukai dan Dinas Perlindungan Perbatasan Australia telah mengukuhkan bahwa dua orang Indonesia telah ditanyai sehubungan dengan tuduhan penyelundupan hewan, tetapi tidak memberi keterangan lebih jauh.

Menteri Imigrasi Scott Morrison kemudian mengatakan dinas perbatasan melepaskan kedua orang itu dengan memberi peringatan setelah berembuk dengan kejaksaan federal.

"Kami menanggapi isu-isu ini sangat serius siapapun pelakunya dan itu yang kami lakukan dalam peristiwa ini," ujar Menteri Morrison di Sydney.

"Jika ada pelanggaran yang dilakukan, maka akan ada penyelidikan yang dilakukan."

Ia yakin insiden itu tidak akan memiliki dampak pada hubungan antara Australia dan Indonesia.