Australia telah mempercepat beberapa tahun dari jadwal, rencana untuk membeli rudal-rudal serbu jarak jauh karena meningkatnya ancaman oleh Rusia dan China.
Menteri Pertahanan Peter Dutton Selasa mengatakan percepatan untuk memperlengkapi jet-jet tempur dan kapal-kapal perang itu akan menelan biaya 2,6 miliar dolar dan meningkatkan kemampuan Australia untuk mencegah musuh-musuh potensial.
Dutton mengatakan, “Ini adalah akselerasi perolehan senjata-senjata untuk Angkatan Laut dan Angkatan Udara kami serta untuk mencegah agresi aktif terhadap negara kami. Saya pikir dunia telah dikejutkan oleh apa yang kita lihat di Eropa dan di Ukraina. Kami berharap dan berdoa ini tidak menyebar ke negara-negara lain. Tetapi kami juga khawatir mengenai apa yang terjadi di Indo-Pasifik dan ini berkenaan dengan Australia yang bersiap dan memastikan bahwa kami dapat mengatasi setiap tindakan intimidasi terhadap negara kami.”
BACA JUGA: Australia Tingkatkan Anggaran Pertahanan $190 MiliarIa juga mengatakan kepada wartawan, ada asumsi bahwa tindakan agresi oleh China terhadap Taiwan mungkin terjadi pada tahun 2040-an. Menurutnya, kerangka waktu itu kini telah memendek secara dramatis.
Jadwal baru mengenai penambahan persenjataan itu dikeluarkan setelah Kepulauan Solomon mengumumkan rancangan perjanjian keamanan dengan China.
China membantah mengupayakan pijakan militer di sana dan menuduh pihak-pihak lain yang meningkatkan ketegangan. [uh/ab]