Pejabat Austria mengatakan tim keamanan bersenjata lengkap didukung oleh ratusan petugas lainnya menahan 14 tersangka yang diduga terkait kelompok militan Negara Islam (ISIS), Kamis pagi (26/1).
Menteri Dalam Negeri Austria Wolfgang Sobotka menjelaskan operasi yang melibatkan 800 petugas dari berbagai unit yang menyebabkan delapan penangkapan.
Pernyataan sebelumnya dari kantor kejaksaan di Graz juga menyebutkan delapan penangkapan dalam operasi di sana dan di Wina.
Namun pejabat Kementrian Kehakiman Christian Pilnacek kemudian mengatakan perbedaannya adalah ada delapan perintah penangkapan yang dikeluarkan dan 14 orang, 11 laki-laki dan tiga perempuan, yang sebenarnya ditahan.
Penangkapan itu dilakukan kurang dari seminggu setelah polisi di Wina menahan seseorang yang berusia 17 tahun yang dikatakan bagian dari lingkaran “salafis radikal” yang katanya mengaku melakukan percobaan membuat bom.
Tapi Sobotka mengatakan rencana operasi hari Kamis yang sudah dimulai “beberapa bulan lalu” tidak terkait langsung.
Austria belum mengalami serangan-serangan sebagaimana yang mengguncang negara-negara lain di Eropa. Tapi data Kementrian Dalam Negeri menunjukkan sekitar 300 orang telah meninggalkan atau berusaha meninggalkan Austria untuk berperang untuk kelompok radikal di Timur Tengah sejak 2012.
Dari jumlah tersebut 90 orang telah kembali sementara 50 orang ada dalam daftar yang tewas dalam pertempuran. [my/al]