Badai Florence akan Hantam dan Bertahan di Pantai Timur AS

kantong-kantor pasir diletakkan mengelilingi rumah-rumah di kawasan pantai North Topsail, North Carolina, 12 September 2018, menjelang datangnya badai Florence.

Angin yang dibawa Badai Florence melemah sewaktu badai itu bergerak semakin mendekati Pantai Timur AS. Meski demikian, para peramal cuaca memperingatkan, ukuran keseluruhan dan kemampuannya untuk menimbulkan air pasang dan hujan lebat masih merupakan ancaman besar bagi mereka yang berada di jalur pergerakannya. Kecepatan angin badai itu pada Kamis pagi bertahan sekitar 175 kilometer per jam.

Penduduk North Carolina dan South Carolina hanya punya waktu hari Kamis ini (13/9) untuk menyelesaikan persiapan mereka untuk mengungsi demi menghindari badai. Pusat Pengawasan Badai Nasional AS memperkirakan, badai itu akan akan menghantam garis pantai dekat perbatasan kedua negara bagian itu Kamis malam atau Jumat pagi. Badai itu kemungkinan akan terus bertahan di daratan sepanjang hari Jumat hingga sebagian hari Sabtu.

Your browser doesn’t support HTML5

Diaspora Indonesia di AS bagian Tenggara Siaga Hadapi Badai Florence

Pergerakan Florence yang lambat akan menumpahkan banyak hujan di kedua negara bagian itu, yang bisa mengakibatkan banjir bandang, dan peluapan air sungai.

Pada saat badai bergerak meninggalkan North Carolina dan South Carolina, para peramal cuaca memperkirakan, badai itu akan mencurahkan hujan 50 hingga 75 sentimeter di kawasan pantai, dengan beberapa bagian hingga 100 sentimeter. Di kawasan jauh dari pantai, curah hujan bisa mencapai 25 sentimeter.

Ancaman lain bagi mereka yang tinggal di kawasan pantai adalah kemungkinan terjadinya air pasang. Daerah-daerah di kawasan itu yang biasanya tak tersentuh air laut bisa mengalami banjir hingga sedalam empat meter. [ab/lt]