Badai Irma telah menyebabkan pembatalan lebih dari 1.000 penerbangan, menaikkan harga sari buah jeruk, dan mendorong aksi jual saham-saham perusahaan kapal pesiar, perusahaan asuransi, dan perusahaan perjalanan. Ini terjadi bahkan sebelum para ekonom sempat menghitung jumlah kerugian badai Harvey yang melanda Houston, Texas, belum lama ini.
Bank Sentral Amerika hari Rabu (6/9) mengatakan Harvey menyebabkan gangguan ekonomi yang luas di sepanjang Teluk Meksiko, termasuk terhentinya operasi kilang-kilang minyak, tempat-tempat kerja yang kebanjiran dan terganggunya pengangkutan orang dan barang.
FlightAware.com melaporkan badai Irma telah membuat maskapai penerbangan mengurangi 1.074 penerbangan dan menutup sekurang-kurangnya sembilan bandara. Gangguan penerbangan lebih jauh diperkirakan akan terjadi sementara Irma bergerak semakin dekat ke Miami, di mana American Airlines biasanya mengoperasikan lebih dari 600 penerbangan sehari.
Sebelumnya, badai Harvey mengakibatkan pembatalan hampir 11.000 penerbangan di Houston, yang merupakan bandara utama untuk penerbangan-penerbangan United-Continental. Maskapai itu mengatakan hilangnya pemasukan dan naiknya harga bahan bakar akibat Harvey akan mengurangi keuntungan. Harga sahamnya anjlok hari Rabu.
Harvey juga menyebabkan seperlima kapasitas kilang minyak di Amerika berhenti beroperasi. Akibatnya, pasokan bensin berkurang hingga menaikkan harga bahan bakar minyak, sementara permintaan minyak mentah turun. Meskipun Irma lebih kuat dari Harvey, tidak jelas apakah badai itu akan mengimbas fasilitas industri minyak di kawasan Teluk Meksiko.
Irma juga menimbulkan kecemasan di kalangan investors yang memiliki saham perusahaan asuransi. Harga saham beberapa perusahaan asuransi anjlok sementara badai Irma yang sangat kuat dan berbahaya tampaknya menuju negara bagian Florida yang padat penduduknya. [ds]