Badai Mangkhut Sapu Guandong, China

Seorang ibu dan anak dibantu oleh tim penyelamat setelah selamat dari badai Mangkhut yang menghantam kota Itogon, Filipina, Minggu, 16 September 2018.

Topan Mangkhut melanda daratan provinsi Guangdong, China selatan, membawa hujan lebat dan angin berkecepatan 162 kilometer per jam. Topan itu menghantam kota Taishan di China selatan Minggu sore.

Media pemerintah China mengatakan di provinsi Guangdong, China Selatan, lebih dari 2,45 juta orang diungsikan untuk menghindari Topan Mangkhut. Media pemerintah juga mengutip stasiun meteorologi provinsi Guangdong yang mengatakan, pada Minggu malam hampir 50 ribu kapal nelayan diimbau kembali ke daratan.

Kantor Berita resmi China, Xinhua, melaporkan, penduduk memborong bahan pangan di toko-toko swalayan di ibukota provinsi Guangzhou, khawatir tidak bisa keluar rumah sampai topan berlalu.

Selain mengungsikan penduduk, terkait topan, China selatan menangguhkan layanan kereta api berkecepatan tinggi dan meliburkan sekolah. Di propinsi Fujian dan tempat lain, puluhan ribu perahu nelayan kembali ke daratan dan pekerjaan konstruksi dihentikan. Topan besar itu menewaskan sedikitnya 28 orang akibat tanah longsor dan tenggelam ketika melanda Filipina utara hari Sabtu.

Sebagian besar korban tewas akibat tanah longsor, ujar juru bicara presiden Filipina hari Minggu.

Mangkhut bergerak menuju Hong Kong dan China selatan yang padat penduduk hari Minggu, menggalang kekuatan di atas Laut Cina Selatan, setelah melanda pesisir Filipina hari Sabtu, menghantam ujung utara Pulau Luzon.

Mangkhut juga bergerak menuju Macau, pusat judi China.

Macau menutup semua operasi judi Sabtu malam. Pemerintah mengatakan dalam pernyataan, "Penutupan itu demi keselamatan karyawan kasino, pengunjung kota tersebut dan penduduk."

Walaupun kekuatannya menurun dari super topan menjadi topan, Mangkhut tetap membahayakan jiwa.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi dijadwalkan memulai perjalanan ke Filipina hari Minggu, tetapi kedua negara sepakat kunjungan itu ditunda karena adanya topan tersebut. Ratusan penerbangan dibatalkan karena Mangkhut.

Sedikitnya 28 orang tewas akibat tanah longsor ketika badai dahsyat ini menghantam bagian utara Filipina hari Sabtu (15/9). ​[em/ka]