Badan legislatif yang diangkat junta militer di Thailand telah menominasikan penguasa militer negara itu menjadi perdana menteri berikutnya.
Dalam sidang Kamis (21/8) di Bangkok, majelis itu dengan suara bulat menyebut Jenderal Prayuth Chan-ocha untuk posisi tersebut. Prayuth adalah satu-satunya calon yang diajukan.
Pria berusia 60 tahun itu akan pensiun dari angkatan darat bulan depan dan perubahan itu tampaknya bertujuan agar dia tetap di pucuk pimpinan saat militer menerapkan reformasi politik.
Prayuth secara efektif telah menjabat sebagai perdana menteri de facto sejak kudeta tanggal 22 Mei yang menggulingkan pemerintah terpilih.
Nominasi itu harus didukung oleh Raja Bhumibol Adulyadej, sebuah formalitas yang mungkin akan dikeluarkan secara resmi dalam waktu seminggu. Setelah itu, Prayuth diperkirakan akan membentuk kabinetnya.