Seorang juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan, Selasa (10/8), PBB mendapatkan kembali akses ke kamp Mai Aini dan Adi Horush yang menampung para pengungsi Eritrea di provinsi Tigray, Ethiopia.
Kepada sejumlah wartawan di New York, Stephane Dujarric, memaparkan bentrokan kekerasan di daerah itu telah menghambat staf UNHCR, badan pengungsi PBB mencapai kamp-kamp sejak 13 Juli 2021.
Dujarric menambahkan "akses tetap terbatas karena situasi keamanan dan pengungsi yang terus menghadapi kondisi yang mengerikan."
Sejumlah layanan dasar seperti perawatan kesehatan tetap tidak tersedia dan air minum bersih hampir habis."
Menurut PBB, sekitar 24 ribu pengungsi Eritrea terjebak dalam dua kamp di wilayah Tigray Ethiopia, terputus dari bantuan kemanusiaan dan persediaan makanan kemungkinan sudah habis. [mg/jm]