Rencana untuk badan penyiaran publik Hong Kong bermitra dengan media pemerintah China semakin memperbesar kekhawatiran bahwa pemerintah Hong Kong semakin mendekati China.
Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam mengumumkan pada minggu lalu bahwa Radio Television Hong Kong atau RTHK akan bekerja sama dengan China Media Group sebagai bagian dari usaha untuk menggalang patriotisme.
Di bawah kemitraan ini, program China daratan akan diudarakan di Hong Kong guna memberikan penonton sebuah “pemahaman menyeluruh atas perjuangan dan pembangunan Partai Komunis China dan membina sebuah sikap patriotisme yang lebih kuat,” kata Lam kepada South China Morning Post.
BACA JUGA: Pemimpin Hong Kong: Organisasi yang Melanggar Harus BubarPengamat media telah memperingatkan bahwa kemitraan ini bisa mempengaruhi kebebasan editorial dari RTHK. Penyiaran publik ini dalam piagamnya menyatakan dirinya sebagai independen dan tidak diwarnai oleh aliran politik.
China Media Group yang hendak bermitra dengan RTHK didirikan pada 2018 oleh Departemen Publisitas Partai Komunis China.
Kelompok ini adalah induk dari media pemerintah yang utama, termasuk China Central Television atau CCTV, dan China National Radio.
Ketua Asosiasi Jurnalis Hong Kong, Ronson Chan, mengatakan kepada VOA dia tidak terkejut bawha RTHK akan menyiarkan lebih banyak acara dan ulasan “yang berasal dari kamp-kamp pro-Beijing,” dan katanya RTHK “semakin dekat saja dengan posisi dari Beijing.”
BACA JUGA: Pemimpin Hong Kong Akan Adopsi Undang-Undang Anti-Sanksi ChinaTim komunikasi penyiaran publik itu mengkonfirmasi kemitraannya kepada VOA, tetapi menampik bahwa hal itu berdampak pada piagam RTHK.
Seorang juru bicara untuk penyiaran itu mengatakan kepada VOA dalam sebuah pesan email, misi RTHK termasuk “membangkitkan sikap kewarganegaraan dan identitas nasional lewat program-program yang menyumbang pada pemahaman masyarakat dan negara kami.”
“Penyiaran program-program dari China daratan, serta pengembangan kemitraan jangka panjang dengan China Media Group adalah sesuai dengan piagam yang diembannya,” kata juru bicara itu. [jm/em]