Pasukan keamanan Bangladesh, Rabu (4/9) meluncurkan sebuah operasi untuk menemukan ribuan senjata, termasuk yang dijarah sewaktu berlangsung kerusuhan mematikan yang mengakibatkan penggulingan pemimpin otokratis Sheikh Hasina.
Demonstrasi yang dipimpin mahasiswa selama berminggu-minggu meningkat menjadi protes masal dan memaksa Hasina untuk melarikan diri dengan helikopter ke India pada 5 Agustus setelah menduduki kekuasaan selama 15 tahun.
Polisi berusaha membubarkan protes dengan tembakan senjata api tetapi pemrotes menanggapi dengan menyerang dan menjarah stasiun polisi, termasuk senjata api.
Pemenang hadiah Nobel Muhammad Yunus kini memimpin pemerintahan sementara menyusul kejatuhan Hasina.
Lebih dari 2000 senjata, termasuk senapan, hilang, bersama ribuan peluru serta ratusan canister gas air mata dan granat kejut.
“Senjata-senjata itu telah diserahkan ke stasiun polisi dalam batas tenggat waktu dan senjata yang dijarah akan dianggap ilegal,” kata pejabat polisi senior Enamul Haque Sagor kepada AFP.
Militer dan polisi, serta juga satuan pasukan keamanan lain termasuk para militer Batalyon Gerak Cepat atau RAB dan pasukan Ansar, ikut ambil bagian dalam operasi sweeping senjata ini. [jm/ab]