Para pekerja di Bangladesh mulai menggunakan alat berat untuk membersihkan lokasi sebuah kompleks pabrik di luar kota Dhaka, di mana ratusan orang tewas sewaktu bangunan di sana ambruk hari Rabu.
Para pekerja di Bangladesh mulai membersihkan reruntuhan bangunan hari Senin (29/4), setelah berhari-hari melakukan upaya pencarian dan penyelamatan korban dengan alat-alat manual, dan setelah kebakaran yang mengakhiri kemungkinan adanya korban selamat di bawah reruntuhan.
Sedikitnya 380 orang diketahui tewas akibat ambruknya gedung itu. Jumlah korban tewas diperkirakan meningkat karena ratusan orang masih belum ditemukan.
Perdana Menteri Sheikh Hasina mengunjungi lokasi kejadian pada hari Senin (29/4).
Hari Minggu, polisi menangkap pemilik kompleks pabrik itu di dekat perbatasan dengan India. Mohammed Sohel Rana menghilang sejak pabrik itu ambruk. Polisi mengatakan Rana dan para manajer pabrik mengabaikan peringatan resmi agar gedung itu dikosongkan setelah para inspektur mendapati retakan-retakan pada bangunan pada waktu pemeriksaan hari Selasa.
Penangkapan Rana terjadi sehari setelah pihak berwenang menahan dua bos pabrik tersebut dan dua insinyur. Sejauh ini, pihak berwenang telah menahan tujuh orang terkait ambruknya gedung itu.
Sedikitnya 380 orang diketahui tewas akibat ambruknya gedung itu. Jumlah korban tewas diperkirakan meningkat karena ratusan orang masih belum ditemukan.
Perdana Menteri Sheikh Hasina mengunjungi lokasi kejadian pada hari Senin (29/4).
Hari Minggu, polisi menangkap pemilik kompleks pabrik itu di dekat perbatasan dengan India. Mohammed Sohel Rana menghilang sejak pabrik itu ambruk. Polisi mengatakan Rana dan para manajer pabrik mengabaikan peringatan resmi agar gedung itu dikosongkan setelah para inspektur mendapati retakan-retakan pada bangunan pada waktu pemeriksaan hari Selasa.
Penangkapan Rana terjadi sehari setelah pihak berwenang menahan dua bos pabrik tersebut dan dua insinyur. Sejauh ini, pihak berwenang telah menahan tujuh orang terkait ambruknya gedung itu.