Pengadilan Tinggi Bangladesh meminta pihak berwenang membekukan aset-aset Mohammed Sohel Rana serta para pemilik pabrik-pabrik garmen yang runtuh.
Pengadilan tinggi Bangladesh menginstruksikan pemerintah agar menyita properti pemilik sebuah gedung, yang dibangun tanpa ijin dan ambruk minggu lalu menewaskan lebih dari 380 orang.
Hari Selasa, Pengadilan Tinggi meminta pihak berwenang membekukan aset-aset Mohammed Sohel Rana serta para pemilik pabrik-pabrik garmen di dalam kompleks gedung milik Rana. Polisi mengatakan para pengusaha itu mengabaikan peringatan resmi agar kompleks itu dievakuasi setelah tim inspektor menemukan banyak retakan sebelum gedung ambruk.
Pihak berwenang telah menangkap delapan orang, termasuk para insinyur gedung. Penyelidikan terus berlanjut atas insiden itu.
Sementara itu, tim SAR di Bangladesh kini menggunakan peralatan berat untuk membersihkan lokasi tersebut, dan para pejabat memperkirakan jumlah korban tewas akan terus naik karena ada ratusan orang yang masih hilang. Kurang lebih 3.000 orang ada didalamnya ketika gedung itu ambruk.
Juga hari Selasa, LSM Oxfam mendesak berbagai perusahaan Barat lainnya yang menerima produk tekstil dari pabrik-pabrik di kompleks itu agar mengikuti langkah rekan-rekan mereka dan menawarkan kompensasi bagi keluarga korban tewas.
Hari Selasa, Pengadilan Tinggi meminta pihak berwenang membekukan aset-aset Mohammed Sohel Rana serta para pemilik pabrik-pabrik garmen di dalam kompleks gedung milik Rana. Polisi mengatakan para pengusaha itu mengabaikan peringatan resmi agar kompleks itu dievakuasi setelah tim inspektor menemukan banyak retakan sebelum gedung ambruk.
Pihak berwenang telah menangkap delapan orang, termasuk para insinyur gedung. Penyelidikan terus berlanjut atas insiden itu.
Sementara itu, tim SAR di Bangladesh kini menggunakan peralatan berat untuk membersihkan lokasi tersebut, dan para pejabat memperkirakan jumlah korban tewas akan terus naik karena ada ratusan orang yang masih hilang. Kurang lebih 3.000 orang ada didalamnya ketika gedung itu ambruk.
Juga hari Selasa, LSM Oxfam mendesak berbagai perusahaan Barat lainnya yang menerima produk tekstil dari pabrik-pabrik di kompleks itu agar mengikuti langkah rekan-rekan mereka dan menawarkan kompensasi bagi keluarga korban tewas.