Lebih dari 100 petugas pemadam kebakaran berlomba dengan waktu untuk memadamkan api di dalam puing-puing untuk menyelamatkan 10 orang yang kemungkinan terkubur reruntuhan setelah gedung itu meledak dan roboh Minggu (9/4) dini hari di kota pelabuhan Prancis, Marseille.
Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin mengatakan sedikitnya empat orang diketahui tinggal di gedung yang runtuh itu, dan kemungkinan terdapat 10 orang yang berada di dalamnya saat peristiwa terjadi. Kobaran api yang tak kunjung padam dan kekhawatiran akan sisa bangunan yang masih akan runtuh mencegah para penyelamat untuk mencari korban sekitar 15 jam setelah ledakan.
“Kami tidak dapat mengintervensi dengan cara klasik,” ungkap Darmanin ketika mengunjungi lokasi kejadian, sekitar 11 jam setelah gedung lima lantai itu roboh sebelum jam satu pagi waktu setempat. Ia mengatakan, korbaran api membara beberapa meter di bawah tumpukan reruntuhan. Baik air maupun buih merupakan bahaya bagi keselamatan para korban.
Belum diketahui apakah terdapat korban tewas atau apa penyebab ledakan, ungkapnya.
Petugas pemadam kebakaran, dengan bantuan ahli penyelamat kota, bekerja siang dan malam sepanjang hari Minggu untuk berlomba dengan waktu. Operasi yang rumit itu bertujuan untuk menjaga agar para petugas tetap aman, mencegah bahaya lebih lanjut bagi orang-orang yang kemungkinan terjebak di dalam reruntuhan, dan tidak merusak bangunan yang rentan di dekatnya. Sekitar 30 bangunan di daerah itu dievakuasi, kata Darmanin.
“Kami mendengar sebuah ledakan… sebuah ledakan yang sangat keras yang membuat kami melompat, itu saja,” kata Marie Ciret, salah satu warga yang dievakuasi. “Kami melihat keluar jendela untuk menyaksikan apa yang terjadi. Kami melihat asap, bebatuan dan orang-orang berlarian.”
Bangunan yang runtuh itu terletak di sebuah jalan sempit di pusat kota Marseille, mempersulit akses para pemadam kebakaran dan tim penyelamat.
BACA JUGA: Sebuah Bangunan Runtuh di Marseille PrancisPanas yang menyengat membuat tidak mungkin mengirim tim anjing untuk melakukan pencarian. Robot-robotlah yang kemudian diterjunkan, menurut sebuah laporan. Mesin derek digunakan untuk membersihkan puing-puing dan petugas pemadam tampak menyemprot pecahan puing dari apartemen terdekat saat kepulan asal membubung ke langit, seperti tampak dalam liputan televisi.
Wali kota Marseille, Benoit Payan, mengatakan bahwa dua bangunan yang berbagi tembok dengan bangunan yang runtuh ikut roboh sebagian, sebelumnya salah satunya kemudian turut ambruk. Kedua bangunan itu termasuk bangunan-bangunan yang dievakuasi. Enam orang dilarikan ke rumah sakit.
Seekor anjing dari unit anjing pemadam kebakaran tampak mengendus puing-puing, yang tampaknya berasal dari bangunan sebelah yang turut ambruk.
“Kami mencoba menenggelamkan api sambil menyelamatkan nyawa para korban di bawah reruntuhan,” kata Lionel Mathieu, komandan pemadam kebakaran Marseille, dalam konferensi pers yang disiarkan televisi.
“Petugas pemadam memperhitungkan dari menit ke menit cara terbaik untuk memadamkan api,” kata Payan, wali kota.
“Kita harus mempersiapkan diri untuk kemungkinan korban (jiwa),” ungkapnya muram.
Sebuah ledakan menjadi “kemungkinan” penyebab runtuhnya bangunan, kata Payan. Namun ia kemudian menekankan bahwa “belum ada kesimpulan yang bisa diambil” tanpa terlebih dahulu dilakukan penyelidikan.
Bangunan yang roboh itu berada di kawasan tua di pusat kota terbesar kedua di Prancis. Suara ledakan itu bergema di wilayah lain. Jalan-jalan terdekat diblokir.
Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Elisabeth Borne sama-sama mencuit keprihatinan mereka bagi orang-orang yang terdampak dan berterima kasih kepada petugas pemadam kebakaran.
Pada 2018, dua bangunan di pusat kota Marseille roboh, menewaskan delapan orang. Kedua bangunan itu tidak dirawat dengan baik, berbeda dengan bangunan yang baru saja runtuh hari Minggu setelah sebuah ledakan, kata menteri dalam negeri Prancis. [rd/jm]