Sedikitnya empat desa di Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan, dilaporkan terendam banjir, Kamis (9/3). Bencana alam itu mengakibatkan satu orang warga meninggal dunia karena terseret arus banjir. Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, mengatakan banjir tersebut melanda sejumlah wilayah administratif di Kabupaten Lahat.
Adapun lokasi terdampak banjir yakni Desa Tanjung Sirih dan Desa Karang Dalam di Kecamatan Pulau Pinang. Juga Desa Tinggi Ari di Kecamatan Gumay Ulu dan Desa Keban Agung di Kecamatan Kikim Selatan.
“Peristiwa ini terjadi setelah hujan deras dengan intensitas tinggi hingga meluapnya Sungai Lematang hingga masuk ke permukiman warga. Hasil kaji cepat sementara, sedikitnya 120 rumah terendam banjir,” katanya melalui siaran pers.
BACA JUGA: Jumlah Korban Tanah Longsor di Natuna Mencapai 10 OrangAbdul menjelaskan, banjir juga turut mengakibatkan satu jembatan putus. Jembatan itu merupakan penghubung Kelurahan Nantal dengan Kelurahan Bandar Agung di Kecamatan Lahat.
“Akses jembatan yang menghubungkan Lahat dan Pagaralam di Desa Tanjung Sirih Kecamatan Pulau Pinang juga terdampak hingga menghambat lalu lintas tersendat serta belum kondusif,” jelasnya.
Berdasarkan hasil pemantauan visual di lapangan. Banjir juga mengakibatkan sebuah bangunan terseret arus hingga roboh.
“Hingga kini banjir masih menggenangi beberapa wilayah,” ucap Abdul.
Saat ini tim gabungan yang terdiri dari TNI-Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan SAR berupaya melakukan evakuasi serta kaji cepat di lapangan. Selain itu pemerintah setempat juga mengimbau masyarakat untuk menjauh sementara waktu dari sepanjang aliran Sungai Lematang.
“BPBD Provinsi Sumatera Selatan juga telah mendistribusikan 200 paket logistik untuk para warga terdampak dalam upaya penanganan darurat,” ungkap Abdul.
Berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk wilayah Kabupaten Lahat masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang disertai petir hingga dua hari ke depan.
“Menyikapi hal ini BNPB mengimbau agar masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan untuk menghindari potensi bahaya bencana banjir,” tandas Abdul. [aa/em]