Sebuah bank darah di Pasifik Baratlaut telah mengembangkan perangkat untuk transfusi di daerah-daerah terpencil dan secara tersirat membawa pesan “singkirkan kerumitan dari bank darah.”
Transfusi darah acap kali menjadi pembeda antara hidup dan mati. Rumah sakit telah menyimpan stok darah dalam persediaan untuk orang-orang yang terluka parah dalam kecelakaan, dan ibu-ibu yang baru melahirkan yang mengalami pendarahan sehabis melahirkan. Di daerah-daerah yang jauh dari rumah sakit dan bank darah – seperti medan tempur – petugas kesehatan telah mendapat pelatihan untuk melakukan prosedur yang kadang kala disebut transfusi oleh rekan.
Mereka dengan cepat mengumpulkan dan mentranfusi darah di tempat setelah memastikan adanya kesamaan jenis darah antara donor dan pasien.
Saat ini teknik yang diaplikasikan ditularkan ke kalangan sipil dimana ketrampilan ini dapat menyelamatkan puluhan ribu nyawa setiap tahunnya.
Linda Barnes, direktur operasi pada Bloodworks Northwest di Seattle, mengatakan kalangan militer menjadi pedoman untuk apa, yang intinya, adalah bank darah berjalan. “Penyimpanan darah dari donor darah pastinya tidak akan hilang dalam waktu dekat. Namun di lingkungan dimana ada keterbatasan sumberdaya, keberadaan penyimpanan darah – dan logistik serta penyimpanan darah di lemari pendingin yang dibutuhkan – bukan sesuatu yang mungkin dalam jangka pendek.”
Barnes telah terlibat dalam berbagai aktivitas konsultasi di tingkat internasional tentang penguatan sistem pasokan persediaan darah di tempat-tempat seperti Pantai Gading, Kenya, Ukraina, dan Kepulauan Karibia. Satu hal dari semua perjalanan itu yang mengganggunya adalah berapa banyak pasien di negara berkembang yang kehilangan nyawanya setiap tahun karea buruknya sistem persediaan darah, khususnya yang dibutuhkan oleh wanita yang baru melahirkan. Menurut WHO, hampir 100.000 orang ibu yang baru melahirkan kehilangan nyawanya karena banyak kehilangan darah setelah melahirkan setiap tahunnya.
Barnes dan koleganya menantang diri mereka sendiri untuk membuat perangkat transfusi darah yang sudah memiliki semua kelengkapan yang dibutuhkan yang bersifat sederhana yang muat dalam kotak seukuran kotak sepatu. Komponen yang mereka rakit yang diambil dari peralatan yang sudah tersedia tidak muat dalam kotak sepatu, jadi ukuran perangkat Bloodpak membesar menjadi seukuran tas ransel.
Perangkat ini berisi segala sesuatu yang dibutuhkan perawat di klinik pedesaan terpencil guna dapat mengumpulkan dan mentransfusi darah: dari tissue mengandung alkohol dan perban hingga alat uji penentu jenis darah dan uji kontaminasi penyakit serta kateter steril dan beragam jarum. Ada cukup persediaan untuk mengambil darah dari enam donor.
Tidak diperlukan lemari pendingin untuk semua ini karena darah yang diambil dari donor langsung ditransfusikan ke pasien. Bloodpak dilengkapi petunjuk langkah-langkah penggunaannya yang termuat dalam aplikasi yang dapat diunduh ke telepon pintar. Aplikasi ini juga dapat digunakan untuk mengirimkan sms massal kepada penduduk desa yang sudah terdaftar untuk secara teoritis mengundang mereka untuk datang ke klinik guna mendonorkan darahnya dalam keadaan darurat.
Mengaplikasikannya dalam praktek
Baru-baru ini, Bloodworks Northwest menunjukkan purwarupanya kepada sebuah perusahaan di Seattle yaitu Remote Medical International. Perusahaan yang tumbuh dengan pesat ini memasok personil medis dan dukungan untuk tempat-tempat kerja yang terisolasi. Direktur Operasional Klinik, Loreen Lock memprediksi adanya beragam aplikasi untuk BloodPak, contohnya di daerah eksplorasi minyak dan gas, atau pertambangan, lokasi konstruksi dan oleh kontraktor militer.
Satu hal yang ia soroti adalah izin untuk tindakan medis dan aktivitas pendahuluan ke lapangan yang dibutuhkan untuk mendistribusikan perangkat ini dalam lingkungan sipil. “Salah satu yang menjadi topik diskusi berkisar antara cara melakukannya di negara berkembang dimana ada persoalan sosial dan keagamaan. Apa pendapat, dari dukun setempat, tentang konsep ini secara keseluruhan? Apakah mereka bersedian memberi dukungan atau tidak?”
Meskipun bukan menjadi pasar utamanya, Lock mengatakan tidak diragukan lagi ada kebutuhan yang besar untuk kawasan sub-Sahara Afrika untuk perangkat transfusi darah yang mudah dibawa kemana-mana untuk menanggulangi kasus pendarahan setelah melahirkan.
Bloodworks Northwest baru mengetahui bahwa apa yang dilakukannya berpeluang untuk menerima hibah kurang lebih senilai $500.000 dari departemen bantuan luar negeri Inggris. Dengan uang hibah tersebut memungkinkan untuk meluncurkan tahap berikut pengembangan produk: kelayakan dan uji akseptabilitas di empat klinik pedesaan di Kenya barat, mulai awal tahun depan.
Barnes memperkirakan begitu Bloodpak dapat diproduksi secara massal, perangkat ini akan berharga sekitar $300. Perusahaan tersebut telah mengidentifikasi klinik dan mitra untuk uji lapangan lebih lanjut di Nepal dan Uganda. Setelah tahap validasi, ia mengatakan Bloodworks Northwest kemungkinan akan bermitra dengan perusahaan rantai pemasok kebutuhan medis untuk mengkomersialisaikan perangkat transfusi darah portabel. [ww]