Bank Dunia menawarkan pinjaman hingga 12 miliar dolar dalam program pendanaan barunya untuk tahun 2019 untuk mendukung rencana ambisius pembangunan infrastruktur Presiden Joko Widodo.
Kepada Reuters, Presiden Kelompok Bank Dunia Jim Yong Kim, mengatakan sekitar 8 miliar dolar dari bantuan itu akan tersedia untuk rekonstruksi dan pembangunan di ekonomi terbesar di Asia Tenggara itu, atau meningkat 25 persen dari periode empat tahun sebelumnya
Dalam jumpa pers, seusai pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di istana kepresidenan Rabu (20/5), Kim mengatakan, tawaran untuk jangka waktu 2-4 tahun itu terutama ditujukan untuk membantu investasi di bidang pelayanan kesehatan, perbaikan bisnis, dan wisata.
Kim mengatakan Bank Dunia juga menaruh perhatian pada bidang energi, infrastruktur, jalan, dan pelabuhan. Menurutnya, pengalaman Bank Dunia yang membantu banyak negara di dunia, diharapkan bisa membantu Indonesia dalam mengembangkan negaranya.
Kim melihat upaya Indonesia dalam mengurangi kemiskinan cukup berhasil. Dia menyebut Indonesia telah memangkas tingkat kemiskinan dari yang sebelumnya 24 persen di tahun 2012 menjadi 11,2 persen pada tahun 2014.
Menurut Kim, upaya pemerintah Indonesia mengurangi kemiskinan sejalan dengan misi Bank Dunia untuk memberantas kemiskinan pada tahun 2030.
Bank Dunia bukan hanya satu-satunya yang menawarkan Jokowi dukungan untuk mewujudkan janjinya membangun infrastruktur besar-besaran selama masa jabatan lima tahunnya.
Presiden China Xi Jinping dalam lawatannya April lalu, juga mengungkapkan minatnya untuk meningkatkan investasi China di bidang infrastruktur di Indonesia. Pemerintah China menawarkan 40 miliar dolar untuk membantu pembangunan infrastruktur Jalan Sutera yang akan meningkatkan konektivitas di Asia, termasuk ke Indonesia.