Para pejabat senior bank sentral Amerika tampaknya tidak akan menaikkan suku bunga acuan penting pada bulan Juni sebagaimana yang diperkirakan sebagian analis.
Notulen pertemuan terbaru di Bank Sentral Amerika, biasa disebut the Fed, menunjukkan para pejabat sedang berusaha memahami data ekonomi baru-baru ini yang mengecewakan, yang memperlihatkan perekonomian tumbuh lebih lamban daripada yang diperkirakan, dan inflasi masih lebih rendah daripada angka ideal. Notulen itu dipublikasikan hari Rabu (20/5), tiga pekan setelah pertemuan, sesuai dengan peraturan.
Pertemuan mendatang komite yang menetapkan tingkat suku bunga itu dijadwalkan berlangsung pada 16-17 Juni. Analis kini memperkirakan suku bunga akan naik pada bulan September atau setelah itu.
The Fed menurunkan suku bunga ke tingkat terendah pada tahun 2008 dalam upaya menanggulangi resesi. Tingkat suku bunga rendah akan mengurangi biaya kredit yang diperlukan untuk melakukan pembelian, yang akan meningkatkan aktivitas dan pertumbuhan ekonomi.
Dengan berkurangnya jumlah pengangguran hingga mendekati level normal, para pejabat kini mencari waktu yang tepat untuk mengakhiri stimulus itu.
Bila mengakhiri terlalu cepat, ekonomi dapat kembali terjerumus ke resesi. Namun mempertahankan stimulus terlalu lama akan berisiko meningkatkan inflasi ke tingkat yang dapat mengganggu perekonomian. Situasi ini mungkin akan diklarifikasi Jumat, sewaktu Gubernur Bank Sentral Janet Yellen dijadwalkan berpidato mengenai tinjauan ekonomi Amerika.